REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengomentari pertemuan Partai Golkar dengan sejumlah partai dalam beberapa hari terakhir.
Qodari menilai langkah Golkar tersebut merupakan upaya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian untuk memuluskan Omnibus Law cipta kerja.
"Saya rasa itu bagian dari pendekatan yang dilakukan Partai Golkar bahkan lebih spesifik lagi Pak Airlangga Hartarto untuk katakanlah memuluskan jalan omnibus law ini," kata Qodari di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/3).
Hal itu terlihat dari pertemuan yang dilakukan Partai Golkar dengan dua partai sebelumnya. Keduanya tak menepis membahas soal Omnibus Law Cipta Kerja yang saat ini memunculkan polemik di masyarakat.
"Jadi Pak Airlangga berkepentingan agar undang-undang ini goal dengan mulus. Jadi di satu sisi mungkin dia melakukan drafting teknokrasi sebagai menko perekonomian, tapi di sisi lain dia mengerjakan PR-PR politiknya dalam kapasitas sebagai ketua Golkar," ujarnya.
Selain itu ia juga tak memandang pertemuan tersebut terkait persiapan pilkada 2020 mendatang. Sebab menurutnya untuk saat ini tidak ada kebutuhan yang besar untuk membuat koalisi besar seperti ketika pilpres.
"Karena bukan menjelang pilpres. Kalau 2018 itu terjadi misalnya antara Gerindra dan PKS,"
Selain untuk upaya lobi-lobi Omnibus Law Cipta Kerja, ia menilai pertemuan tersebut lebih kepada silaturahmi pascamasing-masing partai menyelenggarakan munas. Sehingga ada hubungan yang terjalin antarpartai dengan kepengurusan yang baru.
Sebelumnya Partai Golkar menerima kedatangan rombongan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Selasa (25/2) lalu. Partai Golkar juga menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kamis (5/3) malam. Terakhir Partai Golkar menerima kedatangan Partai Nasdem, Senin (9/3).