Rabu 11 Mar 2020 18:15 WIB

Pasien dalam Pemantauan Corona Kabupaten Cirebon Bertambah

Pasien dalam pemantauan tidak menjalani perawatan di rumah sakit.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020). (Antara/Hafidz Mubarak A)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020). (Antara/Hafidz Mubarak A)

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Jumlah pasien dalam pemantauan terkait virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Cirebon bertambah. Selain itu, hingga kini ada dua pasien lainnya yang berstatus dalam pengawasan di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, menjelaskan, semula ada lima pasien yang berstatus dalam pemantauan. Namun, saat ini bertambah dua orang sehingga totalnya ada tujuh pasien dalam pemantauan Corona.

‘’Penambahan jumlah pasien dalam pemantauan itu terjadi sejak Selasa (11/3) hingga hari ini,’’ kata  Enny, Rabu (11/3).

Enny mengungkapkan, pasien dalam pemantauan tidak menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, mereka tetap tinggal di rumah masing-masing dengan mendapat pemantauan ketat dari  petugas Dinkes Kabupaten Cirebon dan puskesmas setempat.

Enny mengungkapkan, pasien yang berada dalam pemantauan disarankan untuk beristirahat total di rumah. Mereka tidak diperbolehkan berinteraksi dengan orang-orang di sekitar mereka.“

‘’Kami lakukan pengecekan berkala untuk melihat perkembangan kesehatan mereka,’’ terang Enny.

Selain pasien dalam pemantauan, Enny menyebutkan, di Kabupaten Cirebon juga ada dua pasien yang masuk kategori pengawasan. Keduanya dirawat intensif di ruang isolasi di dua rumah sakit di Kabupaten Cirebon.

Enny menyebutkan, dua pasien dengan status dalam pengawasan itu masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dengan usia antara 30 - 40 tahun. Untuk pasien perempuan, merupakan buruh migran yang baru pulang dari Singapura.

Sedangkan pasien laki-laki, bukan buruh migran. Namun, pekerjaannya berhubungan dengan orang banyak.

Enny mengungkapkan, uji swab tenggorokan terhadap kedua pasien itu sudah dilakukan dan sudah dikirim ke Jakarta untuk diperiksa. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tersebut.

‘’Namun kondisi mereka saat ini sudah membaik, mudah-mudahan segera pulih,’’ tandas Enny. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement