Rabu 11 Mar 2020 18:43 WIB

Anggota Tim McLaren Diduga Terinfeksi Corona

Anggota tim yang diduga terinfeksi jalani tes corona dan dikarantina.

Dua anggota tim Haas dan McLaren dikabarkan menjalani karantina di Melbourne, Australia, pada Rabu (11/8) (Foto: tim McLaren)
Foto: F1.com
Dua anggota tim Haas dan McLaren dikabarkan menjalani karantina di Melbourne, Australia, pada Rabu (11/8) (Foto: tim McLaren)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua anggota tim Haas dan McLaren dikabarkan menjalani karantina di Melbourne, Australia, pada Rabu (11/8). Karantina dilakukan sebagai tindakan antisipasi penyebaran wabah virus corona menjelang seri pembuka balapan Formula 1 di Australia pada akhir pekan nanti.

"Dua anggota menunjukkan gejala mirip demam pagi ini. Dengan mengikuti panduan, mereka menjalani tes (untuk virus corona), setelah menjalani tes mereka harus kembali ke hotel untuk isolasi sementara menunggu hasil," kata juru bicara tim Haas, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga

McLaren menyatakan, salah satu anggotanya mengisolasi diri di hotel yang digunakan tim untuk menginap setelah menunjukkan gejala mirip virus corona. Pihak McLaren masih menunggu hasilnya malam nanti, sementara tim beroperasi sesuai jadwal.

Haas dan McLaren adalah tim yang bermarkas di Inggris. Namun Haas memiliki hubungan dekat dengan Ferrari yang bermarkas di Italia, yang memasok power unit mereka.

Sedangkan Italia merupakan salah satu negara Eropa yang paling terdampak COVID-19. Namun demikian Ferrari menyatakan tak ada anggota timnya yang menjalani karantina maupun uji kesehatan.

Seperti diketahui, Australia akan menggelar seri pembuka F1 musim ini pada 15 Maret nanti. Australia memberlakukan larangan perjalanan terhadap Italia pada Rabu setelah negara di selatan Eropa itu memperluas penutupan sejumlah wilayah di negaranya imbas wabah virus corona.

Meski demikian, Australia tak takut menggelar Grand Prix dengan jumlah penonton yang banyak. Lebih dari 300.000 orang diperkirakan akan memadati Albert Park pada balapan Grand Prix Australia selama tiga hari pelaksanaannya tahun lalu.

Australia juga telah melarang masuk pelancong yang datang dari daratan China, Korea Selatan, dan Iran, kecuali bagi warga negaranya sendiri dan penduduk tetap. Di sisi lain, Formula 1 sebelumnya telah menunda pelaksanaan Grand Prix China yang sedianya digelar April, dan memutuskan Grand Prix Bahrain pada 22 Maret digelar tanpa penonton.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement