Rabu 11 Mar 2020 19:04 WIB

RSUP Persahabatan: Daya Tahan Tubuh Kunci Penyembuhan Corona

Seorang pasien dinyatakan sembuh kalau dalam dua pemeriksaan dinyatakan negatif.

Personel Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3/2020).(Antara/Oky Lukmansyah)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Personel Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3/2020).(Antara/Oky Lukmansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Rita Rogayah mengungkapkan daya tahan tubuh akan menentukan proses penyembuhan seorang pasien positif terinfeksi saluran pernafasan karena COVID-19.

Rita mengatakan hal itu menanggapi kabar pasien COVID-19 pada kasus 06 dan kasus 14 yang dikabarkan oleh pemerintah kondisinya saat ini telah membaik.

Baca Juga

"Kesembuhan pasien tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing," katanya di Jakarta, Rabu sore.

Kasus 06 diketahui adalah seorang pria berusia 36 tahun yang menjadi kru Kapal Diamond Princess. Kasus 06 ditangani tim medis RSUP Persahabatan sejak Ahad (8/3).

Sementara kasus 14 adalah seorang pria berusia 50 tahun yang tertular COVID-19 di luar negeri. Penanganan terhadap pasien kasus 14 berlangsung sejak Selasa (10/3).

Keduanya telah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Pinere RSUP Persahabatan, Pulogadung, Jakarta Timur.

Rita mengatakan untuk kasus 06 dan kasus 14 hanya tinggal menunggu hasil laporan kesehatan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan terkait sampel cairan tenggorokan (swap).

Laporan itu diperlukan oleh tim medis RSUP Persahabatan untuk memastikan bahwa keduanya dalam kondisi sembuh total.

Seorang pasien COVID-19 akan dipastikan sembuh apabila dalam dua kali pemeriksaan laboratorium hasilnya negatif. "Kedua pasien masih dirawat. Kita lagi ambil laporan laboratorium dari Balitbangkes," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement