Rabu 11 Mar 2020 20:17 WIB

Corona Buat Iran Khawatirkan Warganya di Penjara AS

Iran siap membawa pulang warganya yang ditahan di AS.

Red: Indira Rezkisari
Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus tersebut adalah penyebab Covid-19 atau virus corona jenis baru.(EPA-EFE/NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH )
Foto: EPA-EFE/NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH
Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus tersebut adalah penyebab Covid-19 atau virus corona jenis baru.(EPA-EFE/NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH )

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran pada Rabu (11/3) menyatakan kekhawatiran atas kesehatan para warganya yang dipenjara di Amerika Serikat di tengah wabah virus corona. Kekhawatiran itu disampaikan satu hari setelah Washington mendesak Teheran untuk membebaskan para warga Amerika yang ditahan.

Iran, negara keempat yang paling parah dilanda wabah corona setelah China, Korea Selatan dan Italia, untuk sementara membebaskan 70.000 tahanan dalam upaya membantu menangani wabah.

Baca Juga

Keadaan itu membuat Perserikatan Bangsa Bangsa dan Amerika Serikat mengeluarkan seruan agar Iran membebaskan para tahanan politik. Termasuk puluhan orang berkewarganegaraan ganda serta orang asing yang ditahan di penjara-penjara yang penuh sesak dan bisa memunculkan penyakit. Para tahanan itu dipenjara sebagian besar atas dakwaan mata-mata.

"Amerika Serikat akan langsung meminta pertanggungjawaban rezim Iran jika ada warga Amerika yang kehilangan nyawa," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam pernyataan.