REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung melakukan penyuluhan kepada tim soal virus corona. Merebaknya virus corona di Indonesia memang mempengaruhi sepak bola nasional.
Untuk itu, dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani melakukan penyuluhan soal virus corona pada pemain dan tim. Tidak hanya itu, ada sosialisasi khusus mengenai kontak fisik untuk menghindari virus corona.
"Kami berkomitmen sebagai tim, Persib itu memiliki risiko tinggi, karena bertemu orang banyak. Ada kegiatan di setiap daerah kami tidak tahu apakah ada virus corona atau tidak," kata Rafi di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (11/3).
Rafi terpaksa meminta pemain untuk bisa mengurangi kegiatan kontak fisik di luar lapangan. Salah satunya mengurangi kontak fisik dengan suporter Persib, Bobotoh.
"Kami berkomitmen tidak banyak kontak fisik, nanti kami sosialisasikan juga ke Bobotoh. Sampai ini tertangani dengan baik, tidak banyak berjabat tangan atau selfie," kata Rafi.
Hal tersebut bukan hal yang baru di sepak bola Indonesia. Karena beberapa tim lain sudah lebih dahulu menerapkan hal serupa, termasuk Persija Jakarta.
Rafi berharap Bobotoh bisa memaklumi hal tersebut. Termasuk saat Persib berlaga di stadion nanti. Bobotoh harus datang dalam keadaan sehat ke staddion.
"Diimbau pada suporter yang kondisi tubuh kurang bagus jangan pergi ke lapangan. Sebelum nonton sebaiknya makan dulu, bawa masker dan alat pertahanan diri dari virus," kata Rafi.
Rafi berharap Bobotoh bisa mengerti bahwa pemain menolak selfie atau jabat tangan bukan berarti pemain sombong. Karena bagaimana pun itu demi kebaikan Persib sendiri. "Jadi imbauan ini buat semua, diharapkan penuh kesadaran dalam situasi seperti ini, jangan berjabat tangan," kata dia.