Kamis 12 Mar 2020 00:38 WIB

Sembuh dari Corona, Pasien 06 tak Langsung Dipulangkan

Meski telah sembuh dari Corona, pasien 06 kemungkinan tak langsung dipulangkan.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto bersiap memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2020). ( Antara/Sigid Kurniawan)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto bersiap memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2020). ( Antara/Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan dua pasien, yakni nomor 06 dan 14, sudah sembuh dan negatif dari virus corona atau Covid-19. Namun, ada kemungkinan pasien nomor 06 tidak langsung dipulangkan.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan, kemungkinan pemulangan pasien 06 menunggu seluruh WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess selesai diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pasien 06 merupakan satu-satunya ABK Diamond Princess yang sempat dinyatakan positif COVID-19, tetapi kini sudah menjalani dua kali pemeriksaan dan dinyatakan sembuh.

Baca Juga

Yuri mengatakan, sesuai keinginan individu yang bersangkutan, pasien 06 ingin menunggu teman-teman sesama ABK Diamond Princess. "Dia masih menunggu teman-temannya. Nanti saya carikan tempat. Teman-temannya yang di Sebaru belum pada pulang. Mereka menjaga toleransi itu," katanya.

Pasien 06 merupakan salah satu dari dua pasien yang sudah dinyatakan sembuh, selain pasien 14. Pasien 14, menurut Yurianto, sudah pulang menjalani karantina di rumah selama 14 hari mendatang. Adapun pasien 06 dirawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta.

Total hingga Rabu ini, pemerintah mendata terdapat 34 kasus positif Covid-19. Dalam 34 kasus itu, dua di antaranya sudah negatif, sedangkan satu kasus, yakni pasien nomor 25, meninggal dunia.

Menurut data Worldometers, laman penyedia jasa statistik independen, per Rabu (11/3) jumlah pasien Covid-19 dunia mencapai 119.217 jiwa dengan kasus terbanyak ditemukan di China (80.778 jiwa); Italia (10.149 jiwa); Iran (8.042 jiwa); dan Korea Selatan (7.755 jiwa).

Di samping itu, Prancis juga melaporkan 1.784 kasus positif Covid-19, diikuti oleh Spanyol 1.695 kasus, Jerman 1.565 kasus, dan Amerika Serikat 1.010 kasus. Dari jumlah keseluruhan pasien terjangkit Covid-19, 66.563 di antaranya dinyatakan pulih, sementara 4.299 lainnya meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement