REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara mengaku telah menyiapkan trauma healing kepada keluarga korban pembunuhan terhadap APA (6 tahun) di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Dia mengatakan, layanan itu akan diberikan hanya kepada keluarga korban.
"Ya ada, layanan dukungan psiko sosial sudah dari awal kejadian. dan akan dilakukan sSampai merasa dianggap merasa normal semua," kata Juliari Peter Batubara di Jakarta, Rabu (11/3) lalu.
Dia mengatakan, hal itu dilakukan sebagai bagian dari kepedulian kemensos berkenaan dengan kasus tersebut. Dia mengatakan, pemerintah ingin agar keluarga korban tidak terlalu stres dan mengalami trauma panjang akibat peristiwa itu.
Hal tersebut dia ungkapkan saat mengunjungi keluarga korban kediaman keluarga korban pembunuhan di Jalan Karang Anyar, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, pemerintah memberikan bantuan santunan dan sembako kepada keluarga korban sebagai bentuk keprihatinan.
"Tentunya tidak bisa menggantikan kehilangan seorang anak tapi mudah-mudahan bisa membantu meringankan beban mereka," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Kemensos akan memberikan memberikan pendampingan khusus bagi tersangka NF (15). Dia melanjutkan, hal itu dilakukan menyusul usia pelaku yang masih di bawah umur.
"Kalau memang terbukti melakukan tindak pidana, tentunya ada hukum dan pasal-pasal pidana yang berlaku tapi tentunya juga sebagai anak yang masih di bawah umur berhak atas pendampingan sosial," katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, remaja NF, pelaku pembunuhan terhadap bocah, APA tampak tenang selama menjalani pemeriksaan. NF juga memberikan keterangan secara terperinci kepada penyidik terkait kasus yang menjeratnya.