REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Kementerian Kesehatan Qatar mendeteksi 238 kasus baru dari corona atau Covid-19 dalam satu hari, Rabu (11/3) waktu setempat. Kasus baru teridentifikasi pada ekspatriat yang tertular virus setelah melakukan kontak dengan tiga pasien terinfeksi yang diumumkan awal pekan ini.
Seluruh 238 pasien baru corona tertular setelah melakukan kontak dengan tiga warga di kompleks perumahan yang sama. "Kementerian Kesehatan Masyarakat mengklarifikasi bahwa kasus-kasus baru yang telah didaftarkan adalah mereka yang dikenai karantina sebagai tindakan pencegahan sejak ditemukannya tiga kedatangan yang terinfeksi," ujar pernyataan resmi kementerian kesehatan Qatar dikutip Al Arabiya, Kamis (12/3).
Qatar sejauh ini belum melaporkan adanya korban jiwa terkait kasus virus corona. Namun demikian, pemerintahnya sudah meliburkan universitas dan sekolah, membatalkan banyak acara publik termasuk MotoGP hingga melarang pelancong dari 14 negara memasuki negara itu.
Banyak kasus awal yang didiagnosis di Qatar berasal dari sekelompok warga negara dan staf asing yang dipulangkan ke negara Teluk dari Iran. Iran sendiri pada Rabu (11/3) melaporkan 63 kematian baru dari virus corona baru ini. Angka tersebut tertinggi dalam tiga minggu sejak Republik Islam mengumumkan kematian pertama dari wabah.
Wabah virus corona di Iran adalah salah satu yang paling mematikan di luar China, pusat penularan. Iran belum secara resmi memberlakukan karantina, tetapi pihak berwenang telah berulang kali meminta orang untuk tidak bepergian.
Pada Senin lalu, Qatar mengumumkan penutupan semua sekolah dan universitas, satu hari setelah pemerintah mengatakan melarang masuknya pendatang dari 14 negara. Negara-negara Teluk melaporkan lonjakan kasus virus corona selama akhir pekan. Seperti Uni Emirat Arab (UEA) menutup semua sekolah mulai Ahad lalu untuk mencegah penyebaran virus. Arab Saudi juga menutup semua sekolah dan universitas menyusul pencegahan penyebaran dari virus yang kini sudah dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO.