Kamis 12 Mar 2020 11:43 WIB

Sekolah Diminta Jalani Langkah Pencegahan Penularan Covid-19

Salah satu langkah pencegahan, siswa diminta tidak saling meminjamkan alat tulis.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meminta sekolah menjalankan langkah pencegahan penularan virus corona penyebab Covid-19. Pencegahan ini termasuk di antaranya mengingatkan warga satuan pendidikan untuk menghindari kontak fisik langsung seperti bersalaman, cium tangan, dan berpelukan.

"Kami juga menyarankan agar siswa tidak meminjamkan alat tulisnya. Gunakan alat tulis masing-masing," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno di Jakarta, Rabu (11/3).

Baca Juga

Totok menjelaskan bahwa penyebaran virus corona di kapal Diamond Princess disinyalir terjadi melalui peminjaman alat tulis pada saat registrasi. "Kami meminta agar hal-hal seperti ini mendapatkan perhatian penuh dari warga sekolah," kata Totok.

Dalam surat edaran mengenai pencegahan Covid-19 tertanggal 9 Maret 2020 yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Kemendikbud meminta peran usaha kesehatan sekolah (UKS) dan unit kesehatan di perguruan tinggi dioptimalkan untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Kementerian juga meminta sekolah memastikan ketersediaan sarana untuk cuci tangan pakai sabun dan alat pembersih sekali pakai. Sekolah pun diminta rutin membersihkan ruangan dan lingkungan satuan pendidikan, khususnya gagang pintu, sakelar lampu, komputer, papan tik, dan barang lain yang sering dipegang.

Selain itu, kementerian meminta sekolah memantau kehadiran warga satuan pendidikan, memberikan izin kepada warga satuan pendidikan yang sakit untuk tidak datang ke satuan pendidikan, serta tidak memberlakukan hukuman atau sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit.

Sekolah dan satuan pendidikan yang lain juga diminta melaporkan ke dinas kesehatan, dinas pendidikan, dan lembaga layanan pendidikan tinggi jika ada ketidakhadiran dalam jumlah besar. Pihak sekolah juga diminta untuk berkonsultasi dengan dinas pendidikan jika tingkat ketidakhadiran dianggap mengganggu.

Selanjutnya, satuan pendidikan diminta memastikan makanan yang disediakan sudah dimasak sampai matang; mengingatkan warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman, dan alat musik tiup; menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang seperti berkemah; serta membatasi tamu dari luar satuan pendidikan.

Terakhir, warga satuan pendidikan dan keluarga yang baru pulang dari bepergian ke negara yang melaporkan kasus Covid-19 diminta untuk tidak melakukan pengantaran dan penjemputan serta berada di area satuan pendidikan selama 14 hari sejak tiba di Tanah Air.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement