REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Hollywood, Vin Diesel, kembali memainkan sosok perkasa nan tangguh dalam film terbarunya, Bloodshot. Namun, kali ini dia tak berakting untuk memacu kecepatan mobil seperti deretan sinema yang melambungkan namanya.
Di Bloodshot, Diesel berperan sebagai sosok tentara Amerika Serikat yang dipasangi nanorobot untuk menguatkan tubuhnya. Alhasil, tubuhnya yang kekar itu semakin terlihat perkasa dan tidak bisa dikalahkan.
Diesel tampil sebagai Ray Garrison. Tubuh robotnya itu dimodifikasi oleh seorang ilmuwan dari RST Corporation, Emil Harting (Guy Pearce).
Aksi-aksi laganya didasari alasan balas dendam Ray karena kehilangan istrinya. Dia mencari orang yang telah membunuh istrinya dan berniat menghabisinya.
Berkat tubuh modifikasinya itu, Ray tak bisa dihancurkan. Nanorobot yang menjadi darah yang mengalir di tubuhnya terus memperbaiki diri jika dia mengalami kerusakan karena dipukul atau bahkan terkena ledakan bom.
Diesel tampil sangat berwibawa dan tahan banting pada film ini. Sayangnya, kesan superhero darinya belum terlalu kentara lantaran bayang-bayang karakternya sebagai Dominic Toretto di film Fast and Furious.
Untungnya, beberapa rekan main di Bloodshot mendukung Vin Diesel untuk mengeluarkan kesan heroik pada film ini. Sebut saja Sam Heughan yang berperan sebagai tokoh dengan sisi jahat yang berkebalikan dengan karakter yang diperankan Diesel.
Meskipun demikian, Diesel juga terlihat sangat mencoba untuk melepaskan diri dari kesan film-film dia sebelumnya. Beberapa adegan laga juga didukung oleh teknik editing yang memukau, yang mengesankan sosok Bloodshot yang tak bisa tertandingi.
Dalam video promosinya, Diesel menyebut Bloodshot merupakan film superhero drama darinya. Film Bloodshot tayang mulai Kamis (12/3).