REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar berhasil memproduksi cairan pencuci tangan (hand sanitizer) sendiri. Kini produk itu telah disebar di seluruh penjuru kampus Unhas guna mencegah penyebaran Coronavirus deseases (Covid-19).
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas), Subehan, mengatakan, ide membuat hand sanitizer itu sebenarnya sudah ada sejak setahun lalu. Proses produksinya baru bisa berlangsung tahun ini lantaran proses riset dan pencocokan bahan baku sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Sebelumnya kita sudah melakukan penyempurnaan produk. Setelah kasus Covid-19 mulai merebak, kami kemudian mempercepat proses penyempurnaan. Ini menjadi momen memperkenalkan hasil karya, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab sosial kita, paling tidak untuk kalangan sivitas akademika Unhas,” kata Subehan.
Meski demikian, lanjut dia, produk ini belum bisa disebarkan secara luas kepada masyarakat. Sebab, pihaknya masih sedang mengurus izin edar ke otoritas terkait.
Selain itu, imbuh dia, pihaknya juga belum membagikan produk karya sendiri ini secara cuma-cuma ke masyarakat. Sebab, dikhawatirkan malah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
"Mengingat kondisi di mana ada beberapa kalangan menimbun produk seperti ini. Kita khawatirkan ada yang mengumpulkan kemudian mengomersialkan secara pribadi," kata Subehan dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Kamis (12/3).
Subehan menambahkan bahwa sebelum Covid-19 masuk ke Indonesia, Fakultas Farmasi sudah mengambil langkah efektif pencegahan dengan menyediakan hand sanitizer tersebut dalam kegiatan Unhas yang dihadiri oleh kalangan akademisi di luar Unhas. Tujuannya untuk mendukung pola hidup sehat.