Kamis 12 Mar 2020 13:27 WIB

Jokowi Minta Petani Kembali Produksi Rempah-Rempah

Jokowi menyebut pasar dunia sedang membutuhkan rempah-rempah.

Pedagang rempah-rempah melayani pembeli di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/3/2020).(Antara/Mohammad Ayudha)
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Pedagang rempah-rempah melayani pembeli di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/3/2020).(Antara/Mohammad Ayudha)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Presiden Joko Widodo meminta para petani Indonesia untuk kembali memproduksi rempah-rempah. Apalagi saat ini pasar dunia sedang membutuhkan rempah-rempah.

“Belum yang namanya kembali ke masa lalu, rempah-rempah, kenapa ini kita lama enggak urus ini. Utamanya Maluku, Maluku Utara,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Pembukaan The 2nd Asian Agriculture & Food Forum di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3).

Pada kesempatan itu, hadir ratusan anggota Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang sekaligus akan melaksanakan Musyarawah Nasional. Menurut Presiden, sudah saatnya bagi petani di Indonesia untuk menghidupkan lagi secara serius produksi rempah-rempah dalam jumlah besar.

“Rempah-rempah, pala, kayu manis, dan lain-lain. Ada juga yang namanya herbal, empon-empon, hati-hati sekarang ini harganya naik sampai lima kali lipat, empat kali lipat,” katanya.

Ia mengatakan, selama ini sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan ekonomi, baik dalam kontribusi ekspornya maupun kontribusi meningkatkan pendapatan masyarakat. Di sisi lain sektor pertanian juga berkontribusi dalam penyediaan pangan, “functional food” yang sangat penting bagi sebuah bangsa.

“Karena dari panganlah dapat mendorong tingkat kesehatan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan produktivitas bangsa dan negara,” katanya.

Oleh sebab itu, Presiden menekankan bahwa pekerjaan yang berkaitan dengan pangan dan pertanian harus betul-betul diperhatikan dari hulu ke hilir.

“Tidak bisa kita hanya melihat hulunya atau hilirnya atau mengurus hulunya tidak mengurus hilirnya. Negara kita juga masih memiliki lahan yang sangat luas untuk membuka lahan baru bagi pertanian,” kata Presiden.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement