REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan dukungan kepada PT Geo Dipa Energi (Persero) dalam menyediakan energi bersih yang ramah lingkungan sebagai sumber energi listrik. Hal tersebut disampaikan Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Ida Nuryatin, saat kunjungan ke PLTP Patuha, belum lama ini.
Menurut Ida, PLTP Patuha Unit I mampu berkontribusi dalam penyediaan energi bersih dan mengurangi emisi gas sebesar 377 ribu ton CO2/tahun. Oleh karena itu, Kementerian ESDM mendukung upaya pengembangan yang dilakukan oleh GeoDipa dalam pemanfaatan sumber energi panas bumi sebagai sumber energi baru terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan.
Seperti diketahui, PLTP Patuha Unit I memiliki kapasitas terpasang sebesar 55 MW yang telah beroperasi secara komersial sejak tahun 2014 lalu. PLTP Patuha Unit I juga membantu kehandalan sistem transmisi Jawa – Bali dengan memberikan tambahan suplai listrik sebesar 441 Gwh/tahun yang mampu melistriki lebih dari 60 ribu rumah.
GeoDipa juga sedang melakukan pengembangan proyek PLTP Patuha Unit II yang direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2023. Hal ini akan mendukung program pemerintah dalam penyediaan energi listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan.
Sementara menurut, Direktur Umum dan SDM GeoDipa, Aulijati Wachjudiningsih, pengopearsian PLTP tidak menghasilkan emisi karbon yang akan merusak lingkungan. Namun, dalam melakukan pemanfaatan energi panas bumi, GeoDipa tetap berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan lingkungan dan ekosistem secara baik.
Dalam kunjungan tersebut, Ida juga meresmikan fasilitas Tempat Penampungan Sampah Modern (TPS) yang mengadopsi sistem 3R, yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle. Pembangunan TPS tersebut merupakan bukti nyata komitmen GeoDipa dalam melakukan pengelolaan terhadap lingkungan dan pengendalian pencemaran lingkungan.