Suasana pasar pakaian eks import di Pasar Metro Atom, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (12/3).(Republika/Thoudy Badai) (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Suasana pasar pakaian eks import di Pasar Metro Atom, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (12/3). (Republika/Thoudy Badai) (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang pakaian eks import merapikan pakaian di Pasar Metro Atom, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (12/3). (Republika/Thoudy Badai) (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Suasana pasar pakaian eks import di Pasar Metro Atom, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (12/3).(Republika/Thoudy Badai) (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang pakaian eks import membuka lapaknya di Pasar Metro Atom, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (12/3).(Republika/Thoudy Badai) (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang pakaian eks import membuka lapaknya di Pasar Metro Atom, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (12/3).(Republika/Thoudy Badai) (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walau pun secara resmi impor pakaian bekas dilarang pemerintah, di lapangan produk barang bekas ini masih bisa ditemukan dengan mudah. Pakaian impor bekas ini memang memiliki pasar penggemar tersendiri.
Namun merebaknya wabah Covid-19 belakangan ikut mempengaruhi penjualan pakaian ini. Ini yang dirasakan pedagang pakaian eks import di Pasar Metro Atom, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (12/3).
Menurut sejumlah pedagang setelah mewabahnya virus covid-19 mempengaruhi terhadap penjualan pakaian impor dengan penurunan pendapatan mencapai 50 persen hingga 80 persen akibat sepi pembeli.
sumber : Republika
Advertisement