Kamis 12 Mar 2020 16:40 WIB

Penaklukkan Andalusia dan Mimpi Thariq Bertemu Rasulullah

Thariq bin Ziyad bermimpi bertemu Rasulullah sebelum berjihad.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Thariq bin Ziyad bermimpi bertemu Rasulullah sebelum berjihad. Andalusia, Spanyol(picturesspain.com)
Foto: picturesspain.com
Thariq bin Ziyad bermimpi bertemu Rasulullah sebelum berjihad. Andalusia, Spanyol(picturesspain.com)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Spanyol atau Andalusia pernah jatuh ke dalam kepemimpinan Islam. Namun demikian, jauh sebelum kekuasaan Islam meredup dari negeri pengusung laga ‘El-Clasico’ itu, terdapat sekelumit kisah pasukan Islam jelang penaklukkan.

 

Baca Juga

Dalam buku “Islam di Spanyol” karya Ryan Mayer disebutkan, setelah merasa cukup dengan data-data intelijen yang didapat, Musa bin Nushair menyiapkan sekitar 7.000 pasukan. Adapun pasukan tersebut terdiri dari beragam suku, yakni Berber, Arab, hingga Negro untuk menyerang Andalusia.

 

Komando pasukan itu pun diserahkan kepada Jenderal Muslim yang taat yang menjadi orang kepercayaan Musa, Thariq bin Ziyad. 

 

Untuk mendampingi Thariq, Musa membekalinya dengan memberikan pendamping berupa perwira-perwira yang cakap seperti Tarif bin Malik dan Mugheyt al-Rumi. 

 

Sedangkan untuk menyeberangi Selat Hercules, pasukan Islam menggunakan kapal-kapal yang disediakan oleh Julian (Gubernur Vandal). Selain menyediakan kapal-kapal, Julian juga menyediakan para pemandu jalan serta mata-mata yang bertugas memecah belah pasukan Visigoth. 

 

Setelah dirasa siap, pasukan Islam pun berangkat pada Rajab tahun 92 Hijriyah atau bertepatan dengan 30 April tahun 711 Masehi. 

 

Dalam perjalanan menyebrangi Selat Hercules itu, Thariq bin Ziyad sempat tertidur dan bermimpi bertemu Rasulullah. 

 

Dalam mimpinya, Rasulullah SAW dikelilingi orang-orang Muhajirin dan Anshar yang seluruhnya menggenggam pedang dalam mimpi tersebut.

 

Dalam kondisi itu di dalam mimpi Thariq, dia mendengar Rasulullah berkata: “Janganlah gentar, wahai Thariq! Sempurnakanlah apa yang ditakdirkan bagimu untuk melakukannya,”.

 

Mimpi itu lantas mempengaruhi jiwa Thariq begitu besar. Sehingga ketika ia terbangun dari tidurnya, ia merasa sangat bahagia dan bersemangat. 

 

Thariq pun menyampaikan perihal mimpinya kepada para prajuritnya. Hal ini membuat semangat jihad mereka bergelora dan melambung tinggi.

 

Sehingga pada malam hari tepatnya 3 Mei, kapal-kapal yang ditumpangi para pasukan Islam pun membuang sauh di Mount Calpe, sebelah timur Algeciras. 

 

Thariq sengaja memilih tempat ini untuk mengelabui pasukan Visigoth dan menghindari bentrokan langsung dengan para penjaga kota Algeciras.

 

Setelah pasukan Islam telah mendarat di Andalusia, Thariq segera membakar kapal-kapal dan memanjat gunung kecil yang berada di wilayah tersebut lalu berpidato. 

 

Dalam pidatonya, dia memberi ketegasan bagi para prajuritnya bahwa apa yang akan dilakukan adalah bagian dari jihad.

 

Penakhlukkan Andalusia oleh umat Islam sangatlah penting. Untuk itu Thariq mengingatkan pasukannya bahwa mengenai dua pilihan. Pertama adalah menaklukkan Andalusia, dan kedua adalah mati di jalan Allah. Pilihan ini disebutnya sangat sederhana, sebab inilah yang disebut dengan jihad.

 

Sejak Thariq melakukan pidato itulah, bukit yang menjadi tempat berpijaknya dinamai Jabal Thariq atau Gibraltar. Sehingga nama Selat Hercules berganti nama menjadi Selat Gibraltar.

 

Kemudian, setelah mendarat di Andalusia, pasukan Islam mulai melancarkan penyerbuan ke kota-kota terdekat serta merebutnya satu per satu. Adapun kota pertama yang berhasil direbut adalah Cartagena yang terletak di dekat Selat Gibraltar.

 

Dengan jatuhnya Kota Algeciras, maka pasukan Islam pun berhasil mengamankan jalur komunikasi dan transportasi antara Ceuta dengan Andalusia. 

 

Menariknya, jatuhnya Kota Algeciras ini diiringi sebuah kisah pertemuan Thariq dengan perempuan tua yang telah mengetahui ramalan tentang kehadirannya.

 

Perempuan tua itu berkata: “Ketahuilah, wahai orang asing. Dulu saya mempunyai seorang suami yang memiliki pengetahuan tentang masa depan. Saya berulang kali mendengar ia berkata pada orang-orang di negeri ini bahwa seorang jenderal asing akan datang ke semenanjung dan menaklukkannya. Suami saya berkata, jenderal tersebut memiliki ciri-ciri seperti jidat yang menonjol dan memiliki tahi lalat hitam di pundak bagian kirinya,”.

 

Perempuan tua itu pun meminta Thariq menunjukkan pundak kirinya. Lantas, betapa terkejutnya perempuan tua itu dan beberapa penduduk Algeciras serta pasukan Islam di saat Thariq menunjukkan pundaknya. Saat itu, nampak jelas pundak kiri Thariq terdapat tanda-tanda yang dimaksud.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement