Kamis 12 Mar 2020 17:00 WIB

Kiai Said Yakin Ma'arif NU tak Ketinggalan pada Era Digital

Ada empat poin penting yang akan dibahas selama tiga hari dalam Rakernas.

Rep: Muhyiddin / Red: Agus Yulianto
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof KH Said Aqil Siradj yakin Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan era digital. Karena, menurut dia, sudah mulai banyak terobosan yang dilakukan pada era digital, khususnya di bidang pendidikan. 

"Ma'arif ini banyak sekali terobosan setelah dipegang  Pak Arifin Junaidi, mengejar ketertinggalan dari tradisional pindah ke arah digital. InsyaAallah tidak akan ketinggalan," ujar Kiai Said kepada Republika.co.id usai membuka Rakernas LP Ma'arif NU di Jalan Pusdiklat Depnaker, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Rabu (11/3). 

Selain melakukan terobosan dalam pendidikan, dalam acara tersebut LP Ma'rif NU juga meluncurkan pembangunan gedung baru Ma'arif NU Center di Grogol, Jakarta Barat. Gedung tersebut nantinya akan menjadi pusat pelatihan dan pendidikan kepala sekolah dan guru-guru Ma’arif NU se-Indonesia.

Ketua LP Ma’arif NU, KH Arifin Junaidi mengatakan, LP Ma'arif NU saat ini memiliki 201 ribu sekolah, 6 juta murid, dan 500 ribu guru. Menurut dia, guru-guru Ma'arif tersebut selama ini tidak semuanya bisa mengikuti pelatihan yang diadakan pemerintah.