REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG - Pengelola Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mencatat selama dua bulan pertama pada tahun 2020 melayani sebanyak 3.681.385 penumpang. Selain itu, tercatat pula ada 25.366 pergerakan pesawat udara selama rentang waktu tersebut.
“Apabila dibandingkan dengan catatan pada periode yang sama di tahun 2019 lalu dengan catatan 3.603.624 orang penumpang terlayani, maka terdapat pertumbuhan sebesar 2,2 persen,” ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry A.Y. Sikado, saat dikonfirmasi dari Mangupura, Kamis (12/3).
Untuk catatan pergerakan pesawat udara, ia menjelaskan terdapat pertumbuhan sebesar 4,2 persen selama periode Januari-Februari 2020. Ini disertai dengan perbandingan 25.366 pergerakan pada tahun 2020 dibandingkan catatan 24.352 pergerakan lada periode yang sama tahun 2019 lalu.
“Apabila dirinci lebih detail lagi berdasarkan catatan per bulan, pada bulan Januari, kami mencatat pertumbuhan penumpang sebesar 14 persen persen dan delapan persen untuk pergerakan pesawat. Sedangkan untuk catatan statistik di bulan Februari saja, terdapat penurunan sebesar minus 12 persen untuk pergerakan penumpang,” ungkapnya.
Herry menjelaskan, selama dua bulan pertama tahun ini, jumlah penumpang rute domestik yang terlayani adalah sebanyak 1.598.242 penumpang. Jumlah ini tumbuh 2,5 persen dibandingkan total penumpang rute domestik pada periode yang sama di tahun 2019.
Sedangkan untuk penumpang rute internasional, terdapat pertumbuhan sebesar 1,9 persen dengan perbandingan 2.083.143 penumpang di tahun 2020. Ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu dengan 2.044.676 penumpang.
Khusus untuk catatan pada bulan Februari 2020, pihaknya mencatat penurunan jumlah penumpang di masing-masing rute. Pada rute domestik, selama Februari 2020, pihaknya melayani 724.898 orang penumpang, sedangkan selama bulan Februari tahun lalu ada 749.913 penumpang yang dilayani, turun sebanyak 25 ribu penumpang atau minus 3,5 persen.
Sedangkan pada rute internasional, lanjut dia, pihaknya melayani sebanyak 833.855 orang penumpang selama bulan Februari tahun ini. Jumlah tersebut turun 19,5 persen jika dibandingkan catatan 996.483 orang penumpang rute internasional sepanjang Februari 2019.
“Tajamnya penurunan jumlah penumpang, terutama di rute internasional, banyak dipengaruhi oleh situasi merebaknya virus corona di banyak negara di dunia,” katanya.
Herry Sikado menambahkan, pihaknya bersama berbagai instansi komunitas bandar udara lainnya terus berupaya untuk mencegah potensi penyebaran COVID-19 atau virus corona di area bandara karena bandar udara merupakan pintu gerbang keluar masuk para penumpang yang berasal dari berbagai penjuru dunia.
“Tentunya, kami juga tetap senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa bandar udara tanpa terkecuali,” ujarnya.