REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Mantan pemain sekaligus legenda Liverpool, Mark Lawrenson menolak jika The Reds disebut tampil buruk saat menghadapi Atletico Madrid di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (12/3) dini hari WIB.
Ia mengakui jika Atletico benar-benar menumbangkan Liverpool dari kompetisi tertinggi untuk klub di Eropa tersebut. Tapi, ia mengapresiasi kerja keras anak asuh Jurgen Klopp dalam beberapa bulan terakhir.
"Ini merupakan kekalahan keempat dari enam pertandingan mereka, sekaligus menumbangkan perjalanan di Piala FA dan Liga Champions dan mengakhiri tren kemenangan beruntunnya," kata Mark seperti dikutip dari BBC Sports.
2 - For only the second time in Liverpool's history, the Reds have scored 2+ goals in a home European encounter and suffered a defeat (also 2-3 v Udinese in 2012 in the Europa League), surrendering a two-goal lead to lose on home soil in Europe for the first time. Unprecedented. pic.twitter.com/wHaxsUzNHq
— OptaJoe (@OptaJoe) March 11, 2020
Menurutnya, penggawa Liverpool kehilangan energi dan kepercayaan diri untuk menghadapi lawan-lawannya. Terbukti saat melawan Atletico, Liverpool sejatinya hampir lolos ke perempatfinal Liga Champions saat Roberto Firmino mencetak gol di akhir babak kedua.
"Sebelum pertandingan, Klopp menyatakan Liverpool harus tampil hampir sempurna jika ingin lolos ke babak perempatfinal. Ia berkata soal intensitas, kendali permainan dan penciptaan peluang," ujarnya.
2006 – Liverpool have fallen at the last 16 stage of the Champions League for the first time since 2006 (v Benfica), also as the reigning champions after lifting the trophy in 2005 at this season’s final destination – Istanbul. Eliminated. pic.twitter.com/tG4q73MpHB
— OptaJoe (@OptaJoe) March 11, 2020
Ia pun melihat hal tersebut dilakukan oleh Mohamed Salah dan kawan-kawan. Akan tetapi, kesalahan individu yang dilakukan oleh pemain akhirnya membuyarkan harapan The Reds merebut gelar Liga Champions dua kali beruntun.
"Saya sadar ada jarak yang jauh antara Alisson dan Adrian. Masalahnya adalah dia (Adrian) tidak terlalu bagus dalam penempatan posisi dan situasi," ucapnya.