Kamis 12 Mar 2020 22:29 WIB

KH Munasir Ali, Komandan Perang NU di Era Kemerdekaan (4)

KH Munasir Ali aktif berkarier di militer.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
KH Munasir Ali(Tangkapan layar wordpress.com)
Foto: Tangkapan layar wordpress.com
KH Munasir Ali(Tangkapan layar wordpress.com)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – KH. Munasir Ali memiliki keteguhan moral dan integritas pribadi yang tinggi. Namun, semua itu tidak dimiliki secara serta merta, melainkan ditempa melalui pengalaman yang panjang sejak masih muda.

Dia ditempa dari satu pesantren ke pesantren lainnya dan menjauh dari jangkauan pejajah. Kendati demikian, tangan-tangan penjajah ternyata masih menjamahnya ketika menimba ilmu di Rembang. Saat sedang menikmati pemandangan pantai utara Rembang, tiba-tiba ia ditempeleng segerombolan tentara Belanda yang sedang lewat berkonvoi.

Baca Juga

Salah satu keetidakadilan yang dialaminya itu pun menjadi renungan, sehingga ia belajar lebih keras baik ilmu agama, politik maupun ilmu kanuragan. Hingga akhirnya ia mampu menjadi seorang pejuang Islam yang berkarakter kuat, penuh pengabdian, dan memiliki wawasan kebangsaan.

Dia juga memiliki pandangan ideal tentang sebuah negara yang kuat. Menurut dia, agar bisa menjadi negara yang kuat, Indonesia setidaknya harus memiliki empat hal. "Negara ini bisa kuat karena empat hal. Pemerintahannya adil, ulama-nya baik, orang kaya yang dermawan, dan yang miskin selalu berdoa untuk kebaikan negara,” kata KH. Munasir Ali.