Kamis 12 Mar 2020 23:08 WIB

Disperindag Akui Kecolongan Gula Rafinasi Beredar Kalteng

Gula kristal rafinasi yang peruntukannya tidak untuk diperjualbelikan ke masyarakat

Ungkap Kasus Penyalahgunaan Gula Rafinasi. Barang bukti gula dihadirkan pada ungkap kasus penyalahgunaan gula kristal rafinasi (GKR) di Polda DIY, Kamis (13/2).(Wihdan Hidayat/ Republika)
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Ungkap Kasus Penyalahgunaan Gula Rafinasi. Barang bukti gula dihadirkan pada ungkap kasus penyalahgunaan gula kristal rafinasi (GKR) di Polda DIY, Kamis (13/2).(Wihdan Hidayat/ Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA ARAYA -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Tengah mengaku, pihaknya kecolongan dengan beredarnya gula kristal rafinasi yang peruntukannya tidak untuk diperjualbelikan ke masyarakat luas, melainkan hanya untuk ke setiap kelompok industri saja.

"Ya kami merasa kecolongan dengan adanya hal ini, beruntungnya kawan-kawan dari Polda Kalteng dengan cekatan menemukan hal tersebut dan harus kita berantas," kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri di Disperindag Kalteng Jenta di Palangka Raya.

Baca Juga

Jenta menuturkan, gula rafinasi sebenarnya adalah bahan baku untuk membuat kue serta minuman yang diproduksi oleh kelompok industri yang sesuai dengan peruntukannya. Gula berbentuk pasir kristal kecil itu tidak boleh dijual eceran maupun dalam bentuk kemasan satu atau dua kilogram. Gula tersebut dibeli wajib kelompok industri dalam jumlah besar dan paling sedikit 25 kilogram.

"Gula rafinasi ini dilarang dijual dalam bentuk kemasan satu atau dua kilogram, paling sedikit gula tersebut bisa dibeli kelompok industri sebanyak 25 kilogram," katanya.

Dia mengungkapkan, gula yang berhasil diamankan anggota Polda Kalteng dalam jumlah yang cukup banyak tidak boleh dikonsumsi secara langsung oleh masyarakat. Apabila gula tersebut dikonsumsi secara langsung oleh masyarakat, tentunya akan berefek pada kesehatan orang yang mengkonsumsinya itu. Karena gula rafinasi itu menjadi bahan penolong untuk industri pembuatan kue serta minuman karena gula tersebut dijadikan pemanis buatan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement