REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Setelah sempat terhenti dan terkatung-katung selama beberapa tahun, rencana pembangunan Jateng Park di Wana Wisata Penggaron, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, mulai menunjukkan kejelasan. Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama (PKS) pengembangan Wana Wisata Penggaron oleh PT Taman Wisata Jateng dengan PT Penggaron Sarana Semesta di Gedung A lantai 2, Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (12/3).
Berdasarkan PKS yang telah ditandatangani ini pula, Jateng Park bakal berganti nama menjadi Jateng Valley dengan tagline (slogan) ‘Where Nature, Meet Dream’.
“Setelah proses PKS ini, ground breaking Jateng Valley direncanakan sudah bisa dilaksanakan pertengahan bulan Agustus tahun ini,” ungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang.
Menurut gubernur, hal ini membuktikan progres atas rencana pembangunan destinasi wisata alternatif di Jawa Tengah tersebut sudah jauh lebih maju setelah sempat terhenti sejak tahun 2012 lalu.
Atas progres tersebut, orang nomor satu di Jawa Tengah ini pun menyampaikan apresiasinya kepada Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani Wahyu Kuncoro yang terhitung baru menjabat sejak ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir pada 28 Februari 2020 lalu.
Menurut dia, Dirut Perum Perhutani tersebut begitu datang (menjabat--Red) langsung merespons Jateng Valley dengan baik dan bertemu investor. “Sehingga, kita akan gas pol rencana tersebut," ungkapnya.
Terkait dengan konsep yang bakal ditawarkan Jateng Valley, gubernur juga memberikan sedikit bocoran. Menurut dia, Jateng Valley nanti bakal mengusung konsep serta desain yang lebih futuristik karena akan mengawinkan konsep alam dengan teknologi menjadi satu kesatuan. “Sehingga, nanti muatan-muatan edukasinya ada. Begitu pula green ecosystem-nya juga pasti ada,” katanya.
Gubernur juga berharap Jateng Valley nanti akan menjadi destinasi wisata alternatif yang menjanjikan dan akan terus berkembang di Provinsi Jawa Tengah. Pasalnya, Jateng Valley bakal diwujudkan dengan nilai investasi mencapai Rp 1 triliun serta konsesi selama 35 tahun.
Berdasarkan masterplan yang telah disusun, Jateng Valley bakal dibuat dalam tujuh zona yang meliputi Plaza Park, Theme Park, Water Park, dan Cultural Park.
Selain itu, ada juga Eco Safari, Eco Lodge, dan Retention Lake yang dilengkapi juga dengan restoran maupun pusat suvenir. “Terkait hal ini, desain finalnya akan segera saya sampaikan kepada Presiden Joko Widodo,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut, gubernur juga mengharapkan pada proses pembangunannya nanti tidak ada korupsi maupun penyelewengan lainnya. Dengan demikian, nantinya tidak perlu ada anggaran ekstra.
“Kalau nanti ada yang bilang, Pak Ganjar 'minta', silakan laporkan saya ke KPK dan viralkan. Begitu pula kalau nanti ada pegawai yang 'minta', tolong laporkan kepada saya,” ucap dia.