REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mendorong pemerintah untuk memperkuat peran pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dalam penanganan virus corona dan penyakit yang ditimbulkannya, Covid-19. Ia menyatakan, puskesmas dapat menjalankan peran promotif dan preventif.
"Puskesmas harus secara aktif melakukan kegiatan edukasi, pemantauan, dan penanganan Covid-19 yang berbasis komunitas perlu diperkuat," kata Ede melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (12/3).
Ede mengatakan, IAKMI telah membentuk tim advokasi dan aksi promotif preventif Covid-19 untuk mencegah penyebarluasan pernyakit. Salah satu fokus tim tersebut adalah upaya advokasi kebijakan yang telah ada dan perlu disempurnakan.
Selain itu, fokus lain tim tersebut adalah pembuatan atau pengawalan strategi komunitas, informasi, dan edukasi yang jelas, benar, dan tidak membuat kepanikan, serta mendukung kegiatan mobilisasi masyarakat untuk menghadapi Covid-19. Ede mengatakan, upaya ini sekaligus menjadi momentum memperkuat upaya promotif dan preventif secara keseluruhan dalam mengatasi berbagai penyakit untuk menegakkan paradigma sehat di Indonesia.
Ede mengajak para pengurus daerah IAKMI serta para ahli kesehatan masyarakat se-Indonesia untuk memantau dan mengevaluasi kebijakan terkait kasus virus corona dan Covid-19. Pengurus daerah IAKMI juga diajak untuk melaksanakan berbagai kegiatan pendidikan dan penyebarluasan informasi pencegahan Covid-19 ke masyarakat, menyediakan informasi terkini yang ilmiah dan berbasis kuat, serta meluruskan berbagai berita bohong yang beredar di masyarakat.
Menurut Ede, perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat dan berbagai upaya kesehatan masyarakat lainnya sesuai dengan kondisi di wilayah masing-masing juga perlu disosialisasikan. Selain itu, pengurus daerah IAKMI juga diminta menjalin koordinasi dengan pemangku kepentingan setempat, seperti perguruan tinggi, organisasi profesi, sarana layanan kesehatan, dan organisasi masyarakat terkait upaya bersama penanggulangan Covid-19.