REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, wabah virus corona lebih luar biasa dibandingkan krisis perbankan. Dia menyatakan, saat ini fokus pemerintahannya bukan pada bagaimana anggarannya bekerja.
"Kita berada dalam situasi yang tidak biasa dalam segala hal dan saya akan mengatakan, lebih tidak biasa daripada pada saat krisis perbankan, karena kita sedang berhadapan dengan masalah kesehatan, sebuah tantangan kesehatan yang belum terjawab oleh para ilmuwan dan kedokteran," kata Merkel saat berbicara di hadapan 16 pemimpin negara bagian Jerman pada Kamis (12/3).
Merkel menekankan, tugas utama pemerintah saat ini adalah menyelamatkan nyawa masyarakat. Hal itu harus dilakukan sebaik mungkin. Selanjutnya, pemerintah harus menjaga kegiatan ekonomi tetap berjalan.
Merkel mengimbau warga Jerman menghindari kontak sosial di tengah pandemi corona. Terkait hal ini, pemerintah federal dan negara bagian telah menyerukan agar kegiatan atau acara publik dengan peserta kurang dari seribu orang dibatalkan. Sebelumnya pemerintah telah mendesak agar pertemuan yang dihadiri lebih dari 1.000 orang dihentikan.
Merkel juga telah memperingatkan 70 persen dari populasi negaranya dapat tertular atau terinfeksi virus corona jenis baru, Covid-19. Jerman diketahui memiliki sekitar 58 juta penduduk.
Peringatan itu disampaikan Merkel saat menghadiri konferensi pers bersama Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pada Rabu (11/3). Dia mengatakan, karena saat ini belum ada obat atau vaksin untuk mengobati pasien Covid-19, pemerintahannya akan fokus memperlambat penyebaran virus.
“Ini tentang memenangkan waktu,” kata Merkel, seperti dilaporkan laman BBC.
Dia berjanji akan berupaya semampunya menangani penyebaran wabah Covid-19.
Jerman memiliki hampir 1.300 kasus Covid-19 dengan korban meninggal berjumlah tiga orang.
“Kami akan melakukan apa yang diperlukan sebagai negara, dan itu juga bersama dengan Eropa,” ujar Merkel.