Jumat 13 Mar 2020 07:28 WIB

Buruh Purwakarta Bakal Gelar Aksi Tolak Omnibus Law

Rencana aturan ini dinilai tidak berpihak pada rakyat.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi Omnibus Law (Republika/Kurnia Fakhrini)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Omnibus Law (Republika/Kurnia Fakhrini)

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA — Aliansi Buruh Purwakarta akan menggelar aksi turun ke jalan menyerukan tuntutan. Kali ini aksi akan digelar untuk menyuarakan penolakan pada omnibus law yang dinamakan aksi Getol Pisan (Gerakan Elemen Tolak Omnibus Law Purwakarta Istimewa Serukan Antineoliberalisme).

Presidium Aliansi Buruh Purwakarta Wahyu Hidayat mengatakan, aksi Getol Pisan akan digelar pada Selasa (17/3) mendatang. Para buruh akan berkumpul di beberapa titik, yaitu Kota Bukit Indah, Maracang, Jatiluhur, dan Campaka. 

“Selanjutnya akan longmars sekaligus sosialisasi aksi dari perempatan Sadang melewati Kemuning, Pasar Jum'at, menuju Kantor DPRD Kabupaten Purwakarta dikomandoi oleh masing-masing serikat pekerja,” kata Wahyu, Kamis (12/3).

Ia menuturkan, aksi ini dimaksudkan untuk meminta rekomendasi penolakan terhadap RUU omnibus law. Rencana aturan ini dinilai tidak berpihak pada rakyat.

“Apabila wakil rakyat kita, baik di DPRD Kabupaten Purwakarta maupun di DPR RI, terindikasi kongkalikong dengan penguasa dan korporasi sehingga meloloskan RUU omnibus law cilaka maka kami pastikan buruh Purwakarta dan segenap elemen masyarakat yang perduli dengan nasib anak bangsa ke depannya kan tumpah ruah,  keluar dari pabrik-pabrik dan melakukan mogok daerah maupun pemogokan umum,” tuturnya.

Sebelum aksi digelar nantinya, dia mengatakan aksi ini tentunya sedikit banyak mengganggu kenyamanan masyarakat. Pihaknya pun memohon maaf atas hal itu. Namun, penolakan ini harus disuarakan agar tidak merugikn masyarakat kecil.

Ia pun mengajak elemen masyarakat Purwakarta, baik pekerja,  mahasiswa, pelajar, maupun masyarakat umum, yang hendak turut serta menyuarakan penolakan pada RUU ini. Aksi ini terbuka untuk siapa pun yang ingin menyampaikan aspirasinya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement