REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah menjadi tantangan nyata bagi industri pariwisata saat ini. Indonesia dinilai perlu melihat tantangan ini dari sisi berbeda, yakni dengan tetap membangun optimisme.
"Kalau tidak optimis, ekonomi bisa mandek, bahkan krisis seperti 1998, kita tidak mau itu terjadi," ujar pendiri sekaligus pemilik Plataran Group, Yozua Makes, di Jakarta.
Menggandeng sejumlah pihak, Plataran Group menginisiasi program Indonesia Destinasiku, sebagai gerakan optimisme dalam menghadapi tantangan saat ini. Yozua mengatakan, semua tempat yang ditawarkan adalah menarik karena punya identitas tersendiri.
"Anda suka ke laut? Pilih Labuan Bajo, Bali. Suka ke gunung? Coba Bromo. Semua unggulan, kami selalu tawarkan yang primer, destinasi prioritas, dan super premium dari pemerintah juga bagus," kata Yozua.
Indonesia Destinasiku merupakan kerja sama antara Plataran, BNI, BCA, Garuda Indonesia, Yayasan Puteri Indonesia, dan Mustika Ratu yang menyasar pasar domestik. Program menawarkan potongan harga tiket hingga uang kembali (cashback).
Yozua menjelaskan, Indonesia Destinasiku merupakan paket liburan yang berbeda dan memiliki diferesiasi dibandingkan dengan paket-paket liburan sejenis yang pernah diluncurkan sebelumnya. Indonesia Destinasiku menggabungkan penerbangan, akomodasi, dan aktivitas eksotisme Indonesia dalam satu paket.
"Ikut program ini, liburan dulu, bayar kemudian," ujar Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo.
Di program Indonesia Destinasiku, BNI juga memberikan keuntungan bagi pemegang kartu kredit dan debit World Emerald berupa cash back hingga tiga juta rupiah dan cicilan 0 persen. Program Indonesia Destinasiku menawarkan proses reservasi satu pintu, pembayaran paket cicilan 0 persen, sampai dengan 12 bulan signifikan atas tiket pesawat, akomodasi, paket eksotisme.
Masa booking berlaku dari Maret sampai Juni 2020 untuk harga diskon tetap. Paket yang dibeli dapat digunakan hingga Februari 2021.
Direktur BCA, Santoso juga mencermati gerakan Indonesia Destinasiku sejalan dengan upaya pihaknya dalam meningkatkan perekonomian bangsa melalui industri pariwisata. Santoso menyebut, destinasi Indonesia tidak melulu dikenal sebagai Bali, melainkan juga dengan berbagai macam kekayaannya.
Santoso berpendapat, Indonesia punya kekuatan masyarakat yang beragam, multibudaya dan itu merupakan pasar yang sangat potensial. Ia pun ingin agar wisatawan lokal menjadi raja di negeri sendiri serta menyadari bahwa Indonesia itu indah.
"Jangan lupa pakai BCA, ada cash back Rp 2 juta," ujar Santoso.