REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pemahaman masyarakat terhadap sektor jasa keuangan masih rendah. Padahal, OJK telah mencapai target inklusi keuangan dari pemerintah di atas 75 persen.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengatakan pihaknya telah melakukan survei inklusi dan literasi keuangan sejak 2016. Tercatat, pada 2019 inklusi keuangan mencapai 76 persen dan literasi keuangan sebesar 35 persen.
"Pada 2016 tingkat inklusi 69 persen dan literasi keuangan 29 persen, tiga tahun terakhir ini meningkat. Tetapi kita masih belum puas karena Indonesia sangat besar jadi ekonominya sangat besar tapi tingkat pemahaman masyarakat tehadap sektor jasa keuangan masih rendah," ujarnya saat acara Kuliah Umum 'Peran OJK dalam Meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan serta Perlindungan Konsumen' di Universitas Andalas, Padang, Jumat (13/3).
Menurutnya saat ini otoritas berupaya meningkatan inklusi dan literasi keuangan terutama kalangan mahasiswa. Langkah ini sebagai bentuk upaya meningkatkan peran mahasiswa dalam perekonomian Indonesia.