Jumat 13 Mar 2020 11:48 WIB

Gubernur Erzaldi Ingin Ekspor Udang Dilakukan di Babel

Gubernur Babel Erzaldi Rosman Rumuskan Aturan Bermanfaat bagi Tambak Udang

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman ingin terjadi multiplayer effect di berbagai sektor dari kesepakatan antara pemprov dengan Asosiasi Pengusaha Tambak (APTA) dalam Rapat Koordinasi yang juga dihadiri Sekda Babel, bupati/ wali kota serta Ketua dan Anggota APTA yang dilaksanakan di Ruang Pasir Padi Kantor Gubernur Kep Babel, Kamis (12/3).
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman ingin terjadi multiplayer effect di berbagai sektor dari kesepakatan antara pemprov dengan Asosiasi Pengusaha Tambak (APTA) dalam Rapat Koordinasi yang juga dihadiri Sekda Babel, bupati/ wali kota serta Ketua dan Anggota APTA yang dilaksanakan di Ruang Pasir Padi Kantor Gubernur Kep Babel, Kamis (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman ingin terjadi multiplayer effect di berbagai sektor dari kesepakatan antara pemprov dengan Asosiasi Pengusaha Tambak (APTA) dalam Rapat Koordinasi yang juga dihadiri Sekda Babel, bupati/ wali kota serta Ketua dan Anggota APTA yang dilaksanakan di Ruang Pasir Padi Kantor Gubernur Kep Babel, Kamis (12/3).

Menyikapi kesulitan penyelesaian izin perusahaan tambak udang di Kepulauan Babel beberapa waktu terakhir, Gubernur Erzaldi Rosman mengundang pihak terkait untuk melaksanakan rakor ini.

Menurutnya, kendala yang dihadapi sebenarnya terkait beberapa hal, seperti peraturan daerah tentang RZWP3K yang baru-baru ini disahkan. Didalamnya juga mengatur tata ruang yang dapat dipelajari tentang penggunaan wilayah sesuai zonasi hingga memungkinan untuk melakukan pengelolaan tambak udang. 

Rakor ini bertujuan khusus untuk merumuskan bersama sebuah kebijakan bisnis tambak udang di Kepulauan Babel agar dapat berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat Kepulauan Babel secara keseluruhan.

Gubernur Erzaldi Rosman ingin hasil dari tambak udang Babel diekspor langsung dari Kep. Babel. Sebab, ternyata masih terjadi pengiriman hasil tambak ke Lampung, Jakarta, dan daerah lainnya yang kemudian diekspor.

Hal ini kurang berdampak baik bagi Kepulauan Babel, sebab nilai ekspor menjadi kecil, sedangnya seharusnya bisa lebih besar. “Saya mau perusahaan tambak udang membuat sendiri prosesing ekspor di Babel agar menambah pendapatan daerah bagi Babel,” ungkapnya.

Menanggapi keluhan kesulitan proses izin penambak udang, menurutnya ini sebenarnya hanya terkait pengelolaan tata ruang yang sebelumnya masih menunggu perda dan aturan terkait lainnya, seperti wilayah pinggir pantai yang didominasi oleh sektor pariwisata. 

“Dipersilahkan dalam rakor ini untuk membahas bagaimana mengemas pariwisata agar berjalan beriringan dengan investasi tambak udang,” ungkapnya. 

Gubernur Erzaldi Rosman menyampaikan, bahwa Kepulauan Babel mendapat kabar gembira setelah melakukan pertemuan dengan GM PLN yang membahas listrik kabel laut dari Sumatera ke Babel pada pertengahan tahun 2021 mendatang, sudah mulai aktif dengan kekuatan 400 MV. 

“Kita harap ini dapat terus memancing para  investor untuk berinvestasi di Babel,” ungkapnya. 

Erzaldi Rosman juga dengan tegas menyampaikan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Babel untuk mendata wilayah yang bersinggungan dengan tambang, sebagai langkah mengetahui wilayah terbaik untuk tambak udang dengan status IUP yang masih aktif agar lebih mudah kepengurusan izin tambak udang ini.

Selain itu, APTA dipersilahkan untuk terus berkoordinasi dengan pemkab/pemkot, setidaknya pemkab dan pemkot juga memperoleh pendapatan daerah dari pajak PBB. 

“Kita semua harus berpikir dan bersemangat positif dengan kondisi apapun yang dihadapi, untuk mengembangkan provinsi yang kita cintai ini,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement