Jumat 13 Mar 2020 14:52 WIB

Cegah Corona, Masjid Qatar Ditutup 15 Menit Setelah Shalat

Masjid di Qatar mengurangi waktu azan dan shalat.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Cegah Corona, Masjid Qatar Ditutup 15 Menit Setelah Shalat.
Foto: aseergeev.com
Cegah Corona, Masjid Qatar Ditutup 15 Menit Setelah Shalat.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pemerintah Qatar melakukan sejumlah langkah dalam rangka memerangi virus corona, salah satunya dilakukan di masjid-masjid. Kementerian Wakaf dan Urusan Islam, Kamis (12/3), mengumumkan sejumlah langkah pencegahan untuk diadopsi di masjid.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian ini mengatakan telah mengambil langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan kebersihan di dalam masjid. Hal itu mencakup menghilangkan semua yang dapat berkontribusi dalam menularkan infeksi, seperti cangkir di lemari es, sabun batang, dan keranjang sampah.

Baca Juga

Dilansir di Gulf Times, Jumat (13/3), dalam pernyataan itu dikatakan masjid-masjid akan diventilasi setiap hari dengan membuka jendela setiap sebelum dan sesudah shalat. Kementerian Wakaf Qatar mengatakan, bagian dari langkah pencegahan ialah mengurangi waktu tunggu antara azan dan shalat menjadi lima menit untuk semua waktu shalat.

Di samping itu, menutup masjid setiap setelah shalat dalam waktu 15 menit dan membukanya dengan masing-masing seruan azan. Selain itu, pemerintah Qatar juga mengimbau jamaah yang menunjukkan gejala pilek atau flu tidak pergi ke masjid selama masa waktu mereka mengidap penyakit tersebut.

Namun demikian, pemerintah juga menyarankan jamaah wudhu di rumah dan tidak melakukan perbincangan setelah shalat di masjid. Kementerian juga menyarankan semua warga negara dan penduduk di negara itu mematuhi panduan kesehatan yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dan bekerja sama dengan mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement