REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Seorang diplomat Filipina yang bertugas di PBB dinyatakan positif mengidap virus corona tipe baru, Covid-19. Ia menjadi pasien pertama dari organisasi negara-negara dunia tersebut.
Juru bicara PBB Stephanie Dujarric mengungkapkan diplomat Filipina itu terakhir kali berada di markas PBB di New York, Amerika Serikat (AS) pada Senin (9/3). Ia berada di sana sekitar 30 menit dan menghadiri satu ruang pertemuan.
Menurut Dujarric, ruang pertemuan itu telah melalui tiga tahap pembersihan atau sterilisasi. “Delegasi (Filipina) itu tidak memiliki kontak dengan staf PBB tetapi bertemu dengan dua delegasi dari misi (negara) lain. Layanan medis PBB menjangkau mereka,” katanya pada Kamis (12/3).
Plt Dubes Filipina untuk PBB Kira Azucena mengungkapkan, staf yang terinfeksi Covid-19 itu tak menunjukkan gejala apa pun saat mengunjungi markas PBB. Namun keesokan harinya dia menderita flu dan tak pergi bekerja.
Dia dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 pada Kamis lalu. “Sampai hari ini Misi Filipina (di PBB) dalam keadaan terkunci dan semua personel diperintahkan melakukan karantina sendiri serta mencari perawatan medis jika mereka menemukan gejalanya. Kami berasumsi bahwa kita semua telah terinfeksi,” kata Azucena.
Beberapa pertemuan PBB yang dijadwalkan digelar pada Jumat (13/3) dibatalkan menyusul adanya informasi tentang diplomat Filipina terinfeksi Covid-19. Pekan ini PBB telah mulai menerapkan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus.
Hal yang dilakukan antara lain menutup akses ke publik, pembersihan ruangan dan fasilitas lainnya dengan lebih teratur, termasuk memutuskan separuh pegawai atau staf di PBB bekerja di rumah mulai pekan depan.