REPUBLIKA.CO.ID,AMPEK NAGARI- Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu Kambing Ilham Mizoni mengatakan pihaknya harus menunda pelaksanaan Ujian Madrasah yang harusnya dilaksanakan pekan depan. Sekolah yang terletak di Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam ini rusak berat akibat diterjang banjir bandang pada Kamis (12/3) sore WIB kemarin.
"Senin, Selasa, Rabu (pekan depan) kami harusnya melaksanakan ujian madrasah, yaitu ujian untuk mata pelajaran keagamaan. Berarti itu tak bisa kami laksanakan karena semua fasilitas rusak parah," kata Ilham kepada Republika, Jumat (13/3).
Fasilitas sekolah yang rusak kata Ilham ialah dinding dua unit ruang kelas, dinding musola dan dinding ruang OSIS dan laboratorium komputer. Semua lantai sekolah rusak terendam lumpur dan material longsor.
Pantauan Republika, hingga sore ini, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Agam bersama Dinas Sosial Kabupaten Agam, Tagana, pemerintah kecamatan Ampek Nagari, Tim Rescue POL PP Damkar Kabupaten Agam, TNI, Polri, PMI, KSB, relawan dan warga bergotong royong membersihkan sekolah.
Tapi, nyaris semua fasilitas sekolah menurut Ilham tidak dapat lagi diselamatkan. Seperti buku-buku, arsip, ATK, sampai laboratorium komputer rusak parah dan tak dapat lagi digunakan.
Ilham belum dapat memastikan kelanjutan Ujian Madrasah yang harus dihadapi para siswa. Karena tahun-tahun sebelumnya, Ujian Madrasah juga dilakukan dengan basis komputer.
Kemungkinan besar menurut Ilham, Ujian Madrasah MTS N Batu Kambing harus menumpang ke sekolah lain. Ia berharap pemerinntah dapat melakukan perbaikan dan pengadaan fasilitas baru supaya pada pelaksanaan UNBK nanti, MTsN Batu Kambing tidak harus menumpang di sekolah lain.
Ilham menambahkan pihaknya mendapat instruksi dari Pemka Agam supaya pada Senin (16/3) nanti aktivitas sekolah dapat berjalan lagi. Karena itu, sekolah ingin melibatkan para siswa dan wali murid untum bergotong royong sampai gedung sekolah bersih kembali. "Kami ingin berdayakan siswa dan orang tua untuk gotong royong," ujar Ilham.
Sekretaris Daerah sekaligus Kepala BPBD Agam Marias Wanto mengatakan banjir bandang yang berasal dari Batang Sitalang ini membuat 39 rumah, 3 tempat ibadah dan 1 Madrasah Tsanawiyah rusak berat.
"Kerugian kami prediksi sementara mencapai Rp 50 miliar," kata Martias di lokasi banjir bandang, Jumat (13/3).Martias menyebut. Selain rumah warga, tempat ibadah dan sekolah, banjir bandang di Kecamatan Ampek Nagari ini juga merusak enam kedai atau warung milik warga, satu pasar tradisional yakni Pasar Rabu Sitalang, memutus satu unit jembatan penghubung Kecamatan Ampek Nagari dengan Kecamatan Palembayan dan merusak 3 hektare sawah warga.