Jumat 13 Mar 2020 17:23 WIB

BSNP Siapkan Protokol UN Khusus Cegah Corona

Penyelenggaraan UN tetap diselenggarakan namun dengan memperhatikan sejumlah protokol

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Siswa SMA NU 2 Gresik memakai masker yang dibagikan Lembaga Falakiyah PCNU Gresik secara gratis saat sosialisasi penggunaan masker yang baik di sekolah tersebut di Gresik, Jawa Timur, Kamis (5/3). Pembagian masker tersebut bertujuan agar masyarakat mengerti akan kegunaan masker dan mengantisipasi penyebaran wabah virus corona dan penyakit lainnya.(Zabur Karuru/Antara)
Foto: Zabur Karuru/Antara
Siswa SMA NU 2 Gresik memakai masker yang dibagikan Lembaga Falakiyah PCNU Gresik secara gratis saat sosialisasi penggunaan masker yang baik di sekolah tersebut di Gresik, Jawa Timur, Kamis (5/3). Pembagian masker tersebut bertujuan agar masyarakat mengerti akan kegunaan masker dan mengantisipasi penyebaran wabah virus corona dan penyakit lainnya.(Zabur Karuru/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyiapkan sejumlah protokol pelaksanaan Ujian Nasional 2020 terkait penyebaran Covid-19. Ketua BSNP Abdul Mu'ti mengatakan, penyelenggaraan UN tetap diselenggarakan namun dengan memperhatikan sejumlah protokol kesehatan.

Mu'ti mengatakan, selama penyelenggaraan UN, warga sekolah diminta untuk menghindari kontak fisik langsung. Warga sekolah juga dminta untuk mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer/disinfectan/antiseptic sebelum dan sesudah ujian.

Warga sekolah yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, atau sesak napas diminta tidak memaksakan hadir. "Khusus peserta ujian agar tidak memaksakan mengikuti ujian dan dapat mengikuti ujian pada waktu yang lain yang ditetapkan Pusat Asesmen dan Pembelajaran," kata Mu'ti, Jumat (13/3).

Sekolah juga harus memastikan ketersediaan alat pembersih sekali pakai di depan ruang ujian. Sebelum dan sesudah digunakan, ruang ujian harus dilakukan pembersihan menggunakan disinfektan untuk seluruh peralatan yang digunakan oleh peserta UN. Termasuk handel pintu hingga papan tik, dan alat tulis.

Mu'ti juga mengatakan, agar sekolah menghindari pengisian daftar hadir UN menggunakan alat tulis yang dipakai bersama. Warga sekolah diminta agar tidak saling meminjam alat tulis atau peralatan lainnya.

Jika ditemukan warga sekolah yang mengalami gejala infeksi Covid-19 agar kepala sekolah segera meminta yang bersangkutan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. "Jika terdapat kasus dalam jumlah besar, kepala sekolah berkoordinasi dengan Dinas Pendidkan dan Dinas Kesehatan setempat," kata dia lagi.

Plt Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Kemendikbud Totok Supayitno menegaskan pelaksanaan UN 2020 tetap berlangsung sesuai jadwal. Namun, protokol kesehatan selama ujian akan tetap diperhatikan. 

Totok juga mengimbau para peserta didik untuk tidak saling meminjam alat tulis atau peralatan lain. "Saya berharap juga agar peserta ujian tidak memaksakan hadir di sekolah bagi yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas, dan dapat menggantinya pada waktu yang lain," kata dia.

UN 2020 akan dimulai dari jenjang SMK pada 16 Maret mendatang. UN kemudian dilanjutkan pada jenjang SMA yakni dimulai pada 30 Maret, pendidikan kesetaraan program paket C dilakukan pada 4 April.

Sementara itu, UN untuk SMP sederajat dilaksanakan mulai 20 April mendatang. UN terakhir dilakukan pada pendidikan kesetaraan program paket B yang akan dilaksanakan mulai 2 Mei.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement