Jumat 13 Mar 2020 18:13 WIB

Setahun Usai Penembakan Masjid, Warga Selandia Baru Berubah

Setahun penembakan masjid jadi momentum perenungan Selandia Baru.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Setahun Usai Penembakan Masjid, Warga Selandia Baru Berubah. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.
Foto: EPA/EFE
Setahun Usai Penembakan Masjid, Warga Selandia Baru Berubah. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, negara dan rakyatnya telah berubah menjadi lebih baik setelah setahun adanya serangan teror di masjid Christchurch pada 15 Maret 2019. Dia pun mengapresiasi kerendahan hati komunitas Muslim Selandia Baru dalam menghadapi serangan teror yang merenggut nyawa 51 orang tersebut.

Setelah adanya serangan di masjid Christchurch, menurut dia, pemerintah segera bergerak melarang senjata semi-otomatis dan senapan serbu. Menurut dia, sudah ada 60.907 senjata terlarang yang telah dihapus dari peredaran.

Baca Juga

Selain itu, menurut Ardern, pemerintah juga melakukan upaya pengurangan peredaran video serangan teror tersebut. Bahkan, pemerintah Selandia Baru juga berupaya membantu para korban. Menurut dia, ada juga dana tambahan sebesar 17 juta dolar yang diberikan kepada Canterbury DHB untuk mendukung kesehatan mental para korban yang selamat.

"Setahun kemudian, saya merasa Selandia Baru dan rakyatnya telah berubah secara mendasar," ujar Ardern dikutip dari laman RNZ, Jumat (13/3). 

Dia mengatakan, tantangan rakyat Selandia Baru kedepannya adalah harus memastikan tidak terjadi lagi tindakan intimidasi, pelecehan, rasialisme, dan krisminisasi terhadap sesama bangsa. "Saat itulah kita akan menunjukkan kepada kita masing-masing secara individu peran yang harus dimainkan untuk memastikan Selandia Baru telah berubah secara fundamental menjadi lebih baik," ucap Arden.

Pada Ahad (15/3) mendatang, Ardern akan menghadiri upacara peringatan nasional serangan teror di masjid Christchurch. Menurut dia, peringatan serangan yang terjadi tahun lalu tersebut harus dijadikan sebagai momentum melakukan perenungan sebagai bangsa.

"Setahun berlalu memberi kita kesempatan sebagai bangsa untuk berefleksi," kata Ardern.

Ribuan orang diharapkan bisa menghadiri peringatan nasional tersebut. Namun, petugas kesehatan Canterbury, Dokter Ramon Pink mengatakan, sangat penting bagi mereka yang terjangkit virus corona mempertimbangkan tidak hadir dalam kegiatan zikir bersama tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement