REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Universal Studios membuat keputusan terkait perilisan film Fast & Furious 9. Jadwal penayangan film yang dibintangi aktor Vin Diezel ini awalnya akan tayang pada 22 Mei 2020. Namun, penyebaran wabah virus corona membuatnya diundur menjadi April 2021.
Dilansir di Variety, Kamis (12/3) waktu setempat, pihak rumah produksi mempertimbangkan kondisi bioskop beberapa negara yang tutup, di antaranya di Italia, Korea Selatan (Korsel), dan China. Ada juga indikasi beberapa bioskop di AS akan ditutup apabila wabah ini terus menyebar.
Aktor Vin Diesel membuat pengumuman terkait pemunduran jadwal tayang Fast & Furious 9 di akun Instagram-nya. Dia menyadari banyak penikmat film yang menanti kelanjutan kisah Dominic Toretto dan kawan-kawannya.
Lewat unggahannya, Vin Diesel pun ikut merasakan kesedihan. "Sangat sulit memberitahu kalian bahwa kami harus memindahkan tanggal rilis film, sudah jelas tidak mungkin bagi penggemar film kami untuk menontonnya pada Mei ini," tulisnya di akun @vindiesel.
Meski begitu, dia menerima keputusan pihak studio untuk menunda penayangan film. "Langkah ini dibuat dengan keselamatan semua orang," kata Diesel.
Selain Fast & Furious 9, beberapa sinema lain juga diundur penayangannya, di antaranya yakni A Quiet Place Part II dan James Bond: No Time to Die.
Film-film Fast & Furious menghabiskan anggaran lebih dari 200 juta dolar AS. Film itu menargetkan penonton internasional. Sebab, sekitar 75 persen penghasilan kotor dari tiga film sebelumnya berasal dari luar negeri.
Universal Studios percaya film terbaru mereka tidak akan menghasilkan keuntungan banyak jika banyak bioskop luar negeri yang ditutup.