Jumat 13 Mar 2020 19:39 WIB

Soal Corona, Kemenpora Serahkan Keputusan Olahraga ke Cabor

Kemenkes dan Kemenpora belum menyiapkan prosedur standar keolahragaan nasional

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Muhammad Akbar
Menpora Zainuddin Amali saat meninjau Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/2).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Menpora Zainuddin Amali saat meninjau Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menyerahkan keputusan batal atau tidaknya penyelenggaraan kompetisi olahraga kepada masing-masing pengurus federasi cabang olahraga (cabor).

Hal itu disampaikan Menpora RI, Zainuddin Amali setelah menggelar rapat tertutup dengan perwakilan pengurus federasi, National Olympic Comitee (NOC) Indonesia, KONI Pusat, penyelenggara kompetisi olahraga, dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Kebijakan keberlangsungan kegiatan olahraga yang sedang dan akan dilaksanakan baik dalam negeri ataupun luar negeri, kami serahkan kepada induk organisasi masing-masing dengan memerhatikan perkembangan penyebaran virus corona di tanah air," kata Menpora dalam konferensi pers di kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (13/3).

Di satu sisi, Kemenkes dan Kemenpora belum menyiapkan prosedur standar terkait keolahragaan nasional di tengah merebaknya virus corona.

"Selanjutnya, Kemenkes dan Kemenpora bersama dengan stakeholder olahraga sebagaimana yag sudah diminta pandagannya, akan segera merumuskan protokol perlindungan virus corona di bidang olahraga," ujar Menpora.

"Kami sangat memerhatikan apa yang menjadi pernyataan WHO, sekali lagi kami tidak mengacuhkan atau cuek. Kami serius tapi masyarakat tidak boleh panik," ucapnya.

Menpora menyampaikan, masyarakat tetap melanjutkan aktivitas keolahragaan seperti biasa. Ia berpesan agar masyarakat yang tetap berolahraga terus menjaga kebersihan tubuh.

"Kemenpora mengimbau masyarakat untuk tetap aktif terutama berolahraga silakan lanjutkan tetapi lebih menjaga kebersihan serta tetap hidup sehat dan meningkatkan kebugaran," ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement