Jumat 13 Mar 2020 21:31 WIB

Komisi I DPR Minta TNI Dilibatkan Atasi Corona

TNI diminta berperan melaksanakan Operasi Militer Selain Perang bantu atasi corona.

Rep: Febryan. A/ Red: Gita Amanda
Ketua Komisi I DRP RI Meutya Hafid meminta TNI dilibatkan untuk mengatasi corona.
Foto: MGROL72
Ketua Komisi I DRP RI Meutya Hafid meminta TNI dilibatkan untuk mengatasi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DRP RI Meutya Hafid mengatakan wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia levelnya sudah sama dengan bencana alam. Oleh karena itu, TNI sudah seharusnya ikut berperan dengan melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

"TNI, menurut saya, yang banyak di daerah harus dilibatkan, karena dalam undang-undang mereka wajib membantu ketika ada bencana yang dalam hal ini masuk operasi militer selain perang," kata Meutya dalam diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/3).

Baca Juga

Menurut dia, TNI bisa mengambil peran dalam menjaga wilayah perbatasan Indonesia jika pembatasan perjalanan mulai diterapkan. Sebab, sejauh ini pemeriksaan ketat terhadap pendatang yang diduga terinfeksi Covid-19 baru dilakukan di bandara - bandara.

Padahal, sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki sangat banyak pintu masuk di lautan dan daratan. "Kalau kita cuma jaga lewat udara, maka tidak akan efektif untuk lakukan sterilisasi atau isolasi. TNI kita yang ada di perbatasan - perbatasan, mereka bisa diperbantukan untuk menjaga batas wilayah dari transfer manusia atau hilir mudik manusia di perbatasan," ujarnya.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia per Kamis (12/3) berjumlah 34 kasus. Sedangkan pada Jumat (13/3) sore, angkanya melonjak dengan total 69 kasus. Meski demikian pemerintah belum berencana untuk melakukan isolasi (lockdown).

Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah resmi menyatakan Covid-19 sebagai pandemi karena telah menjangkiti 134.679 orang di 119 negara dengan 69.142 orang dinyatakan sembuh dan 4.973 kematian

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement