Sabtu 14 Mar 2020 04:17 WIB

Antisipasi Corona, Dua Negara Bagian India Batasi Pergerakan

India melaporkan kematian pertama akibat corona.

Petugas membersihkan gerbang otomatis stasiun metro di New Delhi, India, Jumat (13/3). Disinfeksi dilakukan sebagai upaya pencegahan virus corona di India.
Foto: AP Photo/Altaf Qadri
Petugas membersihkan gerbang otomatis stasiun metro di New Delhi, India, Jumat (13/3). Disinfeksi dilakukan sebagai upaya pencegahan virus corona di India.

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Dua negara bagian India memerintahkan penutupan gedung publik, bioskop dan bar di beberapa kota besar pada Jumat (13/3). Hal itu dilakukan setelah negara tersebut mengumumkan kematian pertama akibat virus corona.

India melaporkan 81 kasus positif corona di negaranya, dengan jumlah kematian satu orang. Dengan total penduduk 1,3 miliar orang, India bernasib baik dibandingkan negara lain di Asia, Eropa dan Amerika Utara.

Baca Juga

Namun, ahli mengatakan sistem medis India yang terlalu padat akan kesulitan apabila kasus corona meningkat.

Pria berusia 76 tahun menjadi orang pertama yang meninggal akibat corona. Pria itu berasal dari negara bagian Karnataka.

Pada Jumat, negara bagian itu dan provinsi tetangganya, Maharasthra, mengumumkan pembatasan pergerakan. Itu akan berdampak pada puluhan juta orang, mengingat pusat ekonominya, Mumbai, berada di negara bagian tersebut.

Juru bicara Jarnataka, Yedyurappa, menyatakan sejumlah bangunan publik seperti bar dan bioskop akan ditutup selama satu pekan mulai Sabtu (14/3). Acara olahraga dan pertemuan publik besar lainnya juga diminta dibatalkan.

Beberapa negara bagian lain di India juga mengumumkan pembatasan pergerakan, meskipun tidak seketat dua negara bagian sebelumnya. Pembatasan itu termasuk menutup sekolah untuk sementara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement