Sabtu 14 Mar 2020 06:12 WIB

WHO Kirim Surat, Minta Jokowi Serius Soal Corona

Jokowi diminta segera menyatakan status darurat nasional corona.

Rep: Sapto Andika Candra/Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto (ketiga kiri) mendapat penjelasan dari Presiden Direktur PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kiri) mengenai penegahan dan pencegahan penyebaran COVID-19 saat melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3/2020).(Antara/Muhammad Iqbal)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto (ketiga kiri) mendapat penjelasan dari Presiden Direktur PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kiri) mengenai penegahan dan pencegahan penyebaran COVID-19 saat melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3/2020).(Antara/Muhammad Iqbal)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirim surat resmi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom-Ghebreyesus tertanggal 10 Maret 2020 itu berisi desakan agar pemerintah Indonesia menyeriusi penanganan pandemi Covid-19 oleh virus corona ini. Bahkan WHO meminta Jokowi segera menetapkan status darurat nasional terkait penyebaran Covid-19.

Dalam surat tersebut, Tedros menyebutkan setiap negara perlu mengambil rancangan yang kuat dan terukur untuk mengurangi penularan virus korona ini. Sayangnya, ujar Tedros, WHO melihat ada kasus tak terdeteksi dalam tahap awal penyebaran wabah ini yang berujung pada peningkatan jumlah kasus dan kematian secara signifikan di beberapa negara.

Baca Juga

WHO pun mendorong setiap negara untuk fokus pada pendeteksian kasus dan meningkatkan kapasitas uji laboratorium untuk memastikan kasus positif Covid-19. "Ini perlu dilakukan terutama di negara dengan populasi yang besar dan kemampuan fasilitas kesehatan yang beragam di penjuru negeri," ujar Tedros dalam suratnya.

WHO menulis, konfirmasi awal kasus Covid-19 merupakan faktor penting untuk memahami pola transmisi Covid-19. Untuk wilayah yang diketahui terjadi penularan lokal, baik yang terdeteksi atau tidak, WHO merekomendasikan beberapa aksi untuk menekan risiko penularan.