Sabtu 14 Mar 2020 09:06 WIB

WHO Kirim Surat, Minta Jokowi Serius Soal Corona

WHO pun mendorong setiap negara untuk fokus pada pendeteksian kasus.

Rep: Sapto Andika Candra / Fergi Nadira / Red: Agus Yulianto
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan penanganan virus corona di Istana Merdeka, Jakarta.  (Republika/Dessy Suciati Saputri)
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan penanganan virus corona di Istana Merdeka, Jakarta. (Republika/Dessy Suciati Saputri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirim surat resmi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom-Ghebreyesus tertanggal 10 Maret 2020 itu, berisi desakan agar pemerintah Indonesia menyeriusi penanganan pandemi Covid-19 oleh virus corona ini. Bahkan WHO meminta Jokowi segera menetapkan status darurat nasional terkait penyebaran Covid-19.

Dalam surat tersebut, Tedros menyebutkan bahwa setiap negara perlu mengambil rancangan yang kuat dan terukur untuk mengurangi penularan virus corona ini. Sayangnya, ujar Tedros, WHO melihat ada kasus tak terdeteksi dalam tahap awal penyebaran wabah ini yang berujung pada peningkatan jumlah kasus dan kematian secara signifikan di beberapa negara.

WHO pun mendorong setiap negara untuk fokus pada pendeteksian kasus dan meningkatkan kapasitas uji laboratorium untuk memastikan kasus positif Covid-19. "Ini perlu dilakukan terutama di negara dengan populasi yang besar dan kemampuan fasilitas kesehatan yang beragam di penjuru negeri," ujar Tedros dalam suratnya.

WHO menulis, konfirmasi awal kasus Covid-19 merupakan faktor penting untuk memahami pola transmisi Covid-19. Untuk wilayah yang diketahui terjadi penularan lokal, baik yang terdeteksi atau tidak, WHO merekomendasikan beberapa aksi untuk menekan risiko penularan: