Sabtu 14 Mar 2020 12:22 WIB

Spanyol Berlakukan Keadaan Siaga Dua Pekan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez umumkan keadaan siaga mulai Sabtu (14/3)

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Bendera Spanyol. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez umumkan keadaan siaga mulai Sabtu (14/3). Ilustrasi.
Bendera Spanyol. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez umumkan keadaan siaga mulai Sabtu (14/3). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan keadaan siaga akan mulai berlaku di sana pada Sabtu (14/3). Keadaan siaga akan berlaku selama dua pekan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Spanyol merupakan negara Eropa yang terkena dampak terburuk pandemi Covid-19 setelah Italia. Negara ini melaporkan lonjakan 50 persen dalam kematian menjadi 120 pada Jumat. Infeksi meningkat menjadi 4.231 orang.

Baca Juga

Kontrol juga diperkenalkan di semakin banyak perbatasan di Eropa, sebagai tanggapan terhadap penyebaran virus yang cepat. Mengumumkan keadaan siaga di Spanyol, Sanchez mengatakan pemerintah akan memobilisasi semua sumber daya negara untuk lebih melindungi kesehatan semua warganya

Negara ini akan dapat membatasi pergerakan, memerintahkan evakuasi, melarang akses ke tempat-tempat tertentu, dan campur tangan dalam industri hingga 15 hari. "Kemenangan tergantung pada kita masing-masing. Kepahlawanan juga tentang mencuci tangan dan tinggal di rumah," kata Sanchez dilansir BBC, Sabtu (14/3).

Sementara itu negara lain juga membatasi pergerakan ke Spanyol. Semua kecuali perjalanan penting ke beberapa bagian Spanyol harus dihindari, kata Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement