Sabtu 14 Mar 2020 13:24 WIB

Waspada Corona, KPAI: Anak-Anak Jangan Dibiasakan Salim Lagi

Waspada corona, KPAI menyarankan orang tua melarang anaknya salim.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Cium tangan. KPAI menyarankan orang tua melarang anaknya salim sebagai bentuk kewaspadaan terhadap infeksi virus corona.
Foto: Republika/Prayogi
Cium tangan. KPAI menyarankan orang tua melarang anaknya salim sebagai bentuk kewaspadaan terhadap infeksi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengimbau kepada para orang tua untuk memastikan anak-anaknya menjaga kebersihan dan tidak lagi melakukan kontak fisik erat, seperti mencium tangan orang dewasa (salim). Imbauan itu dikeluarkan menyusul temuan 69 orang positif corona di Indonesia, dengan dua di antaranya adalah balita.

"Anak juga jangan dibiasakan sekarang cium tangan lagi," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam pernyataan resminya, Sabtu (14/3).

Baca Juga

KPAI telah mendesak pemerintah agar meliburkan sekolah dan menerapkan metode pembelajaran daring untuk anak-anak. KPAI mendorong para orang tua memastikan bahwa anak-anaknya, terutama yang berusia remaja, tetap berada di rumah ketika kebijakan menutup sekolah diterapkan.

"Pastikan anak-anak tidak ke kerumunan ataupun keramaian, seperti pusat perbelanjaan dan bioskop," kata Retno.

Selain itu, anak-anak harus diberikan makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, dan terus diedukasi agar berlaku sesehat mungkin di rumah. Anak- anak harus menjaga perilaku hidup bersih dengan mencuci tangan dan dihimbau untuk tidak main keluar rumah.

Di lain sisi, KPAI mengingatkan orang tua yang bekerja di luar rumah agar menjaga diri ketika berada di keramaian. Sesampainya di rumah ,orang tua harus segera cuci tangan, mandi, dan ganti baju.

"Semua orang tua harus berhati-hati karena kalau anak sakit, energi orang tua akan habis, risiko juga orang tuanya bisa sakit. Ketika anak sakit, bisa satu keluarga sakit," kata Retno.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement