REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Warga Italia bernyanyi bersama dari balkon rumah masing-masing di seluruh negeri. Aksi spontan tersebut menjadi bentuk dukungan moral warga untuk saling menguatkan ketika virus corona membuat negara tersebut melakukan penutupan secara nasional pekan ini.
Video memperlihatkan gambaran rumah-rumah yang terdengar suara orang-orang bernyanyi bersama telah muncul di media sosial. Salah satunya sebuah video yang dibagikan oleh pengguna Twitter @valemercurii. Rekaman harmoni yang bergema di jalan-jalan sempit di kota Sienna, Tuscan, bergabung bersama dalam lagu.
"Orang-orang di kota asalku #Sienna menyanyikan lagu populer dari rumah mereka di sepanjang jalan kosong untuk menghangatkan hati mereka selama #lockdown #Covid_19 kehancuran Italia," kata pemilik akun tersebut.
Video tersebut menunjukkan jalan sepi pada malam hari, bersama dengan suara pria dan wanita menyanyikan Canto della Verbena, sebuah lagu rakyat patriotik yang populer. Sebaran video ini menjadi penyemangat setelah Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan pembatasan yang menutup hampir semua kehidupan, mulai dari toko bahan makanan, bank, dan apotek.
Sedangkan unggahan dari Naples menunjukan orang-orang menyanyikan lagu artis pop Andrea Sannino "Abbracciami". Warga di kota pelabuhan Salerno, di selatan Italia, memilih menyanyikan lagu kebangsaan negara itu dari balkon mereka.
Dikutip dari The Guardian, orang Italia juga telah berusaha meningkatkan keyakinan diri dengan menyebarkan slogan "Andrà tutto bene". Kalimat itu memiliki arti semuanya akan baik-baik saja.
Selain itu, anak-anak yang tertahan di rumah karena penutupan sekolah banyak yang mulai meninggalkan catatan yang digambar dengan tangan di lingkungan mereka. Mereka menuliskan padanan bahasa Itali dengan ungkapan yang sama ketika China menghadapi kondisi tersebut.
Saat Pemerintah China memutuskan menutup banyak wilayah karena menahan penyebaran virus, tersebar video yang menunjukan orang-orang saling meneriakkan "Wujan jiayou". Kalimat itu diterjemahkan menjadi "jangan menyerah" atau "bertahanlah di sana".
Unggahan media sosial yang berasal dari China pun juga muncul untuk memberikan dukungan pada warga Italia. Mereka mengekspresikan solidaritas dengan menunjukkan orang-orang mengatakan "jiayou", yang diterjemahkan berarti "terus berjuang" atau "tetap kuat".
China saat ini telah mengalami pelambatan penyebaran virus. Komisi Kesehatan Nasional melaporkan hanya 11 kasus baru Covid-19 dan 13 kematian yang terjadi pada Sabtu (14/3). Kondisi serupa pun terjadi di Korea Selatan dengan mencatat 107 kasus baru pada Sabtu.
Italia sejauh ini merupakan negara Eropa yang paling terpukul dengan 17.660 infeksi dan 1.266 kematian telah dikonfirmasi. Pemerintah telah melarang semua perjalanan kecuali disertifikasi dengan alasan profesional atau kesehatan, sehingga mengunci 62 juta penduduk di rumah.