REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para ilmuwan mendeteksi sebuah planet eksotis di tata surya lain. Planet tersebut selalu memiliki ramalan cuaca mengerikan, yakni hujan dengan tetesan besi cair panas yang mendidih.
Para peneliti mengatakan mereka menggunakan instrumen ESPRESSO pada Kamis (12/3). Ini merupakan teleskop Eropa Selatan yang sangat besar di Cile.
Seperti yang dilansir dari Malay Mail, Sabtu (14/3), instrumen ini mengamati sebuah planet bernama WASP-76b yang terletak sekitar 640 tahun cahaya dari Bumi. Ukurannya hampir dua kali lipat planet terbesar tata surya kita, Jupiter.
Planet yang ditemukan di luar tata surya kita disebut eksoplanet. WASP-76b adalah salah satu yang paling ekstrem dalam hal iklim dan kimia.
Planet ini merupakan anggota keluarga eksoplanet yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir yang disebut raksasa gas sangat panas. WASP-76b berada sangat dekat dengan bintang induknya, yang hampir dua kali lebih besar dari matahari.
WASP-76b mengorbit hanya tiga kali radius bintang itu, lebih dekat dari planet terdalam tata surya kita. Sisi WASP-76b yang sama selalu menghadap bintangnya, sama seperti sisi bulan yang sama selalu menghadap Bumi.
WASP-76b menerima 4.000 kali radiasi matahari yang didapat Bumi dari matahari. Siang hari di sana sperti terbakar dan terpanggang mencapai 4.350 derajat Fahrenheit atau 2.400 derajat Celcius.
Panas ganas ini menguapkan logam yang ada di planet ini dan dengan angin kencang kemudian membawa uap besi ke sisi malam planet yang lebih dingin. Logam ini akan mengembun menjadi tetesan besi cair.
Penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature dan astronom University of Geneva, David Ehrenreich mengatakan hujan besi cair mungkin menjadi fitur unik dari exoplanet yang sangat panas ini.
WASP-76b menggambarkan sifat eksotos dari beberapa exoplanet. Ini menunjukkan masih banyak yang harus dipelajari tentang sistem planet asing.
“Kondisi atmosfer ekstrem bertemu di WASP-76b dan saudara kandungnya, raksasa gas sangat panas lainnya, tidak ditemukan di mana pun di tata surya kita dan akan sangat sulit untuk mereproduksi di laboratorium,” kata Ehrenreich.
“Oleh karena itu, benda-benda eksotis ini adalah laboratorium unik untuk menguji coba model iklim kita dan memahami bentuk paling ekstrem dari evolusi atmosfer,” ujarnya lagi.
WASP-76b tampaknya merupakan satu-satunya planet yang mengorbit bintangnya. Sementara diameternya sekitar 266.000 km.
Meskipun diametermya sekitar 1,9 kali lebih besar dari Jupiter, WASP-76b sebenarnya sedikit lebih kecil dari Jupiter. Mungkin ini akibat dipanaskan terus-menerus oleh bintang atau tidak pernah memiliki kesempatan untuk mendingin dan menyusut setelah pembentukan planet. Sebab, posisinya yang begitu dekat dengan bintang.