REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Pemerintah Kota Bogor menunda izin penyelenggaraan lomba lari Bogor Half Marathon (BHM) 2020 yang semula dijadwalkan diselenggarakan di Kota Bogor pada 22 Maret. Penundaan itu dilakukan untuk mengurangi resiko wabah virus corona Covid-19 sampai kondisi yang lebih memungkinkan.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Kasubbag Prokompim) Kota Bogor, Rudiana, mengatakan, penundaan penyelenggaraan BHM 2020, guna mencegah potensi resiko penularan virus corona Covid-19, karena adanya konsentrasi massa peserta lari.
"Penundaan penyelenggaraan BHM ini sudah dikoordinasikan dengan panitia penyelenggara," katanya, Sabtu (14/3).
Kepala Sub-Bagian Prokompim Kota Bogor, Rony Kunaefi, menambahkan, penundaan penyelenggaraan BHM 2020 dilakukan sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan dan Gubernur Jawa Barat, untuk tidak mengeluarkan izin kegiatan yang berdampak pengumpulan massa dalam jumlah besar.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang saat ini masih berada di negara Azerbaijan dalam rangkaian kunjungan kerja, juga menyampaikan delapan arahan, termasuk penundaan kegiatan BHM 2020, melalui pesan tertulis yang diterima di Kota Bogor, Kamis (12/3).
Dari delapan point arahan Wali Kota Bogor, pada poin keenam menyebutkan, "Untuk pembatasan kegiatan, tunda semua kegiatan dengan skala massa yang banyak. Tinjau kembali semua rencana dan izin kegiatan baik Pemkot ataupun warga di seluruh Kota Bogor," kata wali kota Bogor dalam pesan tertulisnya.
Lomba BHM 2020 semula dijadwalkan diselenggarakan di Kota Bogor pada 22 Maret dan diikuti sekitar 4.000 pelari, termasuk sekitar 50 pelari internasional yang menjadi peserta undangan dari panitia.
Dari informasi yang dihimpun, lomba yang diselenggarakan oleh promotor Rocca Karya Indonesia, manager lomba Idea, dan partner lokal F1 Runners, ditunda penyelenggaraannya hingga 21 Juni 2020.