Sabtu 14 Mar 2020 18:14 WIB

GP Ansor Minta Pemerintah Hentikan Sementara Sejumlah Proyek

GP Ansor berharap pemerintah mengutamakan penanggulangan virus corona.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
GP Ansor Minta Pemerintah Hentikan Sementara Sejumlah Proyek. Foto: Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas
Foto: Republika/Prayogi
GP Ansor Minta Pemerintah Hentikan Sementara Sejumlah Proyek. Foto: Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum GP Anshor Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) meminta pemerintah menghentikan sementara kegiatan seremonial yang menyedot biaya besar, seperti proyek-proyek mercusuar, dan fasilitas pejabat. Menurutnya, pemerintah perlu fokus terhadap penanganan dan antisipasi virus corona untuk menyelamatkan masyarakat luas.

"Dar'rul mafasid moqoddam 'ala jalbil masholih. Mencegah kerusakan (karena dampak corona) harus diutamakan daripada mengambil keuntungan (insentif ke pengusaha, buzzer, dan lainnya)," tegas Gus Yaqut, Sabtu (14/3).

Baca Juga

Di sisi lain, Gus Yaqut mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Solo dan Provinsi DKI Jakarta yang merespon dampak penyebaran virus corona dengan meliburkan sekolah, dan tempat-tempat yang berpotensi mengumpulkan massa besar. Ia menilai, langkah tersebut memperlihatkan atensi dan keseriusan pemerintah setempat dalam merespon berjangkitnya virus corona.

"Langkah Pemkot Solo dan Pemprov DKI layak diapresiasi. Sudah seharusnya pemerintah menunjukkan kepedulian dalam penanganan virus Corona. Ini bentuk antisipasi karena penyebaran virus terhitung masif, jadi jangan dianggap sepele," tambahnya. 

Gus Yaqut mengatakan pemerintah sudah semestinya bersikap jujur dan terbuka dalam penanganan kasus virus corona. Menurutnya, hal itu diperlukan untuk mempercepat penanganannya.

Mengingat kekhawatiran penyebaran virus corona akan meluas, ia mengatakan bahwa masyarakat memerlukan informasi yang benar, jelas, dan konsisten dari pemerintah."Lakukan transparansi dalam penanganan, jangan terkesan diam-diam karena masyarakat butuh informasi yang jernih dan jelas. Sudah cukup kekacauan informasi yang kemarin dilakukan. Jangan lagi ada pejabat atau pihak yang tidak kompeten ikut memberikan informasi sembarangan. Harus satu pintu biar situasi tidak gaduh," kata Gus Yaqut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement