Sabtu 14 Mar 2020 18:40 WIB

Jangan Bawa Anak ke Keramaian Agar Terhindar dari COVID-19

Ketua Umum IDAI sarankan jangan bawa anak ke keramaian

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah anak didampingi orang tuanya  bermain di salah satu fasilitas permainan di area Taman Puring, Jakarta. Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan menganjurkan kepada orang tua agar tidak membawa anak ke tempat keramaian sementara ini. Ilustrasi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sejumlah anak didampingi orang tuanya bermain di salah satu fasilitas permainan di area Taman Puring, Jakarta. Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan menganjurkan kepada orang tua agar tidak membawa anak ke tempat keramaian sementara ini. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan menganjurkan kepada orang tua agar tidak membawa anak ke tempat keramaian sementara ini. Tujuannya agar terhindar dari virus corona COVID-19.

"Pertama jangan bawa anak ke keramaian, di rumah saja dulu. Orang tuanya berlakulah sesehat mungkin," kata Aman saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (14/3).

Baca Juga

Dia meminta kepada orang tua agar melakukan pola hidup sehat agar bisa melindungi anak dari penyakit. Dia menyebut kasus positif COVID-19 pada dua anak balita yang terjadi di Indonesia dikarenakan anak yang tertular dari orang dewasa yaitu orang tuanya.

Aman menyarankan orang tua kalau bisa bekerja di rumah apabila memungkinkan. Namun bila harus bekerja ke luar rumah, orang tua harus membersihkan dirinya sebelum berinteraksi dengan anak.

Selain itu para orang tua menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi rumah, tidak merokok, dan tidak batuk di sekitar anak. "Orang tua berlakulah sesehat mungkin, cuci tangan. Kalau ada yang masih merokok jangan merokok, udara harus sebersih mungkin. Ruangan dibersihkan. Kalau misalkan orang tuanya pulang kerja dari keramaian cuci tangan, mandi, ganti baju," kata dia.

Orang tua yang pulang dari bepergian atau dari tempat keramaian berpotensi membawa kuman dan virus yang bisa menginfeksi anak. Meskipun data COVID-19 yang menginfeksi anak di dunia cenderung rendah, Aman mengatakan anak-anak tetap rentan terinfeksi karena memiliki daya tahan tubuh yang rendah dibandingkan orang dewasa.

Selain itu Aman juga menyarankan agar sekolah-sekolah ditutup untuk mencegah penyebaran COVID-19 termasuk tempat penitipan anak hingga bimbingan belajar. Bahkan dia menyarankan kepada pemerintah daerah dan sekolah di seluruh wilayah untuk meniadakan proses belajar mengajar di sekolah mulai pekan depan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement