REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Lima pasien kaki gajah di Puskesmas Yaru, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, hingga kini belum berobat dan belum dioperasi. Keterangan ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aaron Rumainum
"Ada lima pasien kaki gajah di Nabire yang belum dioperasi. Saya yang temukan di Puskesmas Yaru sekitar September 2019 dan sampai sekarang belum diapa-apakan," katanya di Jayapura, Sabtu (14/3).
Aaron mengatakan tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire menanyakan dari mana sumber dana untuk mengoperasi lima pasien ini. "Apakah menggunakan jaminan kartu Papua sehat (KPS) atau dari mana. Sementara jaminan KPS hanya ada di RSUD Jayapura, RSUD Abepura, RS Jiwa, dan rumah sakit mitra yang ada di Kota Jayapura," ujarnya.
Aaron mengatakan jika lima pasien kaki gajah itu dibawa ke Jayapura agak berat, maka yang bisa dilakukan adalah sharing biaya untuk mengoperasi lima pasien tersebut. "Lima pasien kaki gajah ini tidak mempunyai BPJS Kesehatan dan bukan hanya mereka hampir semua orang Papua belum punya BPJS Kesehatan," katanya.
Ia berharap Kepala Dinas Kesehatan yang baru bisa memberikan kebijakan untuk pengobatan lima pasien kaki gajah ini. Untuk program Kementerian Kesehatan, lanjutnya, hanya untuk memberikan obat pencegahan kaki gajah yang diminum secara massal setiap tahun
"Obat pencegahan diberi dari pemerintah pusat yakni Kementerian Kesehatan. Kemudian uang transport diberi ke setiap Puskesmas per hari Rp 150 ribu untuk mendistribusikan obat tersebut," tambah dia.