REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dua perusahaan jaringan bioskop asal Amerika Serikat, Regal Entertainment Group dan AMC Entertainment Holdings, diketahui memotong kapasitas penonton dalam waralaba bioskopnya. Upaya itu dilakukan untuk menghambat penyebaran virus corona.
Dilansir dari USA Today, Sabtu (14/3) waralaba bioskop itu menyatakan pada Jumat lalu bahwa pemangkasan kapasitas penonton di setiap bioskop mencapai 50 persen atau lebih. Bahkan, AMC menegaskan, di bioskop manapun, pengunjung dibatasi 250 orang. Dengan begitu, penonton bisa mengambil jarak duduk dari penonton lain di sebelahnya.
"AMC juga secara aktif mematuhi arahan semua otoritas lokal tentang pertemuan sosial dan semakin mengurangi ketersediaan tiket untuk mematuhi setiap perintah pemerintah federal, negara bagian atau lokal saat ini atau di masa depan," kata perusahaan.
Mereka menyatakan, kesehatan dan keselamatan bagi pelanggan ataupun staf sangat penting bagi perusahaanya. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus mengikuti dan memantau setiap panduan resmi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS ataupun organisasi kesehatan masyarakat lainnya.
Tepisah, juru bicara Regal Heather Peters, juga menyatakan hal serupa. Perusahaan itu akan mematuhi jika ada aturan lebih lanjut ataupun mandat susulan dari negara tentang batasan pertemuan sosial.
Dua waralaba itu mengikuti beberapa tempat umum lainnya untuk menerapkan langkah dan pembersihan yang lebih saksama. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi kekhawatiran yang semakin memuncak akan corona di negara tersebut.
Hingga kini, AMC dan Regal juga sudah menghadapi periode krisis yang berkepanjangan dari sepinya pengunjung. Sebab, kebanyakan orang Amerika Serikat memilih tinggal di rumah untuk menghindari infeksi. Bahkan, beberapa film juga ditunda tanggal rilisnya karena kekhawatiran itu, seperti film Mulan dan No Time to Die.