REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Lebih dari setengah dari 300 pasien unit gawat darurat virus corona baru di Prancis berusia di bawah 60 tahun. Statistik itu disampaikan kepala kesehatan nasional Prancis Jerome Salomon.
Pada Sabtu (14/3) malam Salomon mengumumkan peningkatan jumlah kasus virus yang kini dikenal sebagai Covid 19 di Prancis. Bagi sebagian besar orang dengan virus corona hanya memiliki gejala ringan hingga sedang seperti batuk dan demam.
Namun, bagi beberapa orang lainnya terutama orang lanjut usia dan orang-orang yang memiliki masalah kesehatan sebelumnya dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, termasuk pneumonia atau sesak napas. Salomon mengatakan sudah 91 orang meninggal dunia karena pandemi itu, 71 orang di antaranya berusia di atas 75 tahun. Belum diketahui berapa jumlah pasien berusia di bawah 60 tahun yang kini berada di unit gawat darurat.
Sejak Januari lalu, Prancis sudah mengkonfirmasi 4.500 kasus. Salomon menegaskan 98 persen pasien selamat. Tapi juga menyerukan mobilisasi untuk membantu mereka yang paling rentan.
Demi menahan penyebaran Covid 19, perdana menteri Prancis sudah memerintahkan mulai Ahad (15/3) semua restoran, bioskop, dan toko-toko yang tidak terlalu penting untuk ditutup. Langkah itu diprediksi dapat membebankan perekonomian Prancis yang cukup tergantung pada industri kuliner, budaya, dan fashion.