REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Otoritas Afghanistan memutuskan untuk menutup seluruh lembaga pendidikan sebagai bagian dari upaya membendung penyebaran virus corona. Hingga saat ini, ada 11 kasus virus corona yang terkonfirmasi di Afghanistan. Semula kasus tersebut berjumlah delapan.
Dilansir Anadolu Agency, Ahad (15/3), Juru bicara Kementerian Kesehatan Waheed Mayar pada Sabtu (14/3) mengatakan, tiga kasus baru virus corona di Afghanistan terkonfirmasi berada di provinsi Balkh, Kapisa dan Samangan. Dengan total 11 kasus yang terkonfirmasi itu, Afghanistan juga membatalkan semua acara olahraga.
Afghanistan melaporkan kasus COVID-19 pertamanya pada akhir Februari, tak lama setelah Iran mengonfirmasi kasus-kasus virus corona. Otoritas Kesehatan dan Pendidikan Afghanistan pun telah mengumumkan bahwa liburan musim dingin yang sedang berlangsung akan diperpanjang selama satu bulan lagi hingga 21 April mendatang guna pencegahan wabah virus corona.
Tak hanya Afghanistan, Kuwait juga melakukan langkah penutupan lembaga-lembaga akademik selama dua pekan ke depan dan menangguhkan semua kegiatan olahraga sampai pemberitahuan lebih lanjut. Negara Teluk itu juga telah berhenti mengeluarkan visa ke negara-negara yang terkena virus.
Virus yang diduga berasal di Wuhan, China Desember lalu telah menyebar ke 129 negara dan wilayah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, jumlah kematian global akibat virus corona telah melampaui 5.300 dengan lebih dari 142 ribu kasus di seluruh dunia.